Utang pinjaman ke negeri China meski diberi dengan mudah bukannya tanpa soal. Berkaca dengan pinjaman mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak lalu oleh Mahathir Mohamad Perdana Menteri Malaysia berikutnya yang menyatakan utang ilegal. Kerajaan Malaysia menyatakan ada masalah.
Undangan dari Pemerintah China pada Pemerintah Indonesia pada tanggal 4-9 Juni yang lalu sukses menghasilkan kesepakatan penting. Seperti disampaikan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di antaranya kerjasama produk vaksin dan distribusinya di Indonesia. Kunjungan Luhut Binsar Panjaitan dan Erick Thohir ke China sukses (Detik Financial 5/6/21)
China, kata Luhut Binsar Panjaitan, merupakan negara yang memproduksi farmasi obat terbesar di dunia karena 75 persen kebutuhan dunia disuplai oleh China. Indonesia membutuhkan investasi bidang farmasi tersebut.
Dinyatakan, pertemuan itu positif bagi Indonesia karena hal itu membawa progres. Selama ini ada saja kalangan yang mempersoalkan investasi China. Padahal menurut dia, China menyetujui apa yang diusulkan.
Pertemuan mengindikasikan kemajuan. “Kemajuan luar biasa,” ujar Wang Yi Ketua Delegasi China yang tidak lagi jalan di tempat alias status quo karena selama ini akibat banyak tudingan negatif yang mempersoalkan investasi China.
Dengan adanya pertemuan delegasi Indonesia dengan Pemerintah Tirai Bambu tersebut selama dua hari itu patut diapresiasi. Diadakan di Kota Wuyang, Provinsi Barat Daya, China, berlangsung 5-7 Juni 2021. Selain merupakan momentum meningkatkan kerjasama, juga ada pengembangan investasi baru yang diperlukan Indonesia, seperti energi, keamanan dan pelabuhan laut.
Indonesia datang dengan rombongan terdiri Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Herbuwono dan Wakil Duta Besar Indonesia untuk China. Pihak Beijing diwakili oleh Wakil Menteri Luar Negeri Wang Yi.
Kunjungan Menko Maritim dan Investasi dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir beserta rombongan setidaknya dapat bermanfaat dalam dua hal.
Pertama, dari perspektif Indonesia ada kejelasan bahwa investasi China penting. Seperti produksi farmasi perobatan khususnya menghadapi pandemi Covid-19. Bila kerjasama farmasi ini terwujud dengan investasi dari China sangat baik. Hal ini sekarang merupakan sebagai problem besar.
Kedua, isu negatif dari investasi China dapat diselesaikan dengan saling pengertian. Dengan standing order persamaan antar bangsa sama menguntungkan, saling pengertian, saling bekerjasama. Ini juga progres ketimbang investasi negara lain yang ditunggu tidak kunjung datang juga.
Akhirnya di atas semua itu usaha Luhut dan Erick Thohir bermakna bagi Indonesia. Tidak sampai bermasalah di belakang hari seperti utang ilegal di Malaysia. Semoga harapan Indonesia berhasil. Mudah-mudahan.
Jakarta, 19 Juni 2021
*) Penulis adalah Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta