Sibolga, Demokatis
Puluhan wartawan di wilayah Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteg), Provinsi Sumatera Utara, menggelar aksi damai atas tewasnya Mara Salem Harahap alias Marsal, wartawan asal Simalungun yang diduga ditembak OTK (Orang Tidak Dikenal), saat hendak menuju pulang ke kediamannya di Karang Anyer, Kabupaten Simalungun.
Usai berorasi di lampu merah Simaremare, aliansi wartawan langsung berjalan kaki menuju Mapolres Kota Sibolga. Mereka meminta pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terkhusus Polda Sumatera Utara, agar dapat mengungkap pelaku penembakan yang hingga sampai saat ini pelakunya belum juga terungkap.
“Kami minta Polri secepatnya mengungkap motif dan menangkap pelaku penembakan terhadap Marsel Harahap,” kata Denny Siahaan, perwakilan wartawan, di depan Mapolres Sibolga, Senin (21/6/2021).
Aliansi wartawan juga mengutuk keras penembakan yang terjadi terhadap Marsal Harahap. Menurut aliansi, kekerasan, apa lagi yang menghilangkan nyawa, jelas tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun. Terlebih-lebih jika kekerasan itu dilakukan terkait dengan pekerjaan seseorang sebagai wartawan.
“Kita mendesak Polda Sumatera Utara untuk mengungkapnya. Ini salah satu bentuk pembungkaman terhadap wartawan,” sambung Denny.
“Hentikan aksi kekerasa terhadap jurnalis, baik ferbal maupun non ferbal. Kami bukan musuh, wartawan adalah sahabat,” koar awak media.
Wakapolres Sibolga, Kompol R Sihombing, mengaku sangat berapresiasi kedatangan awak media ke Mapolres Sibolga. Atas nama Polri, ia menyampaikan bela sungkawa dan turut prihatin atas peristiwa penembakan yang menewaskan wartawan sekaligus Pemred lassernewstoday.com, Mara Salem Harahap.
“Kami atas nama Polri turut prihatin atas meninggalnya saudara kita Marsal Harahap. Semoga keluarga dapat tabah,” ucap Kompol R Sihombing.
Sebelumnya, Mara Salem Harahap ditemukan bersimbah darah di dalam mobil minibus Go Panca berwarna putih BK 1921 WR, dengan luka tembakan senjata api di paha sebelah kiri dan dada sebelah kanan.
Peristiwa berdarah terhadap jurnalis ini terjadi hanya sekitar 300 meter dari kediamannya. Diduga, korban dihabisi persis saat akan pulang ke rumahnya di Huta 7, Pasar 3, Nagori Karang Anyer, Kabupaten Simalungun. (MH/Int)