Indramayu, Demokratis
Pengurus Daerah Komite Nasional Nelayan Nusantara (KONANN) di Desa Karangsong, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menggelar aksi demonstrasi menuntut tanggung jawab dan janji PT Wijaya Karya Tbk kepada sejumlah masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan yang bernaung di organisasi KONANN, Senin (19/7/2021).
Pengurus Daerah KONANN melalui Sutarno selaku Ketua menilai bahwa PT Wika hingga saat ini tidak konsisten dengan komitmennya terhadap nelayan terkait adanya pekerjaan pembangunan pembangkit tenaga listrik (PTL) di tengah laut yang saat ini sedang dikerjakan oleh PT Wika. Sehingga Sutarno beserta anggotanya menduga bahwa di tubuh PT Wika dipenuhi oleh sejumlah bandit.
“Saya sudah tempuh aturan serta prosedur yang ada, namun dari tahun 2020 sampai saat ini PT Wika hanya menuai janji. Saya menilai bahwa PT Wika yang mengerjakan proyek di laut Song dipenuhi oleh para bandit,” tegas Sutarno ketika diwawancara.
Epit selaku Humas PT Wika yang saat ini ditunjuk untuk menjalankan tugas di Desa Karangsong belum dapat memberikan kepastian atas tuntutan organisasi KONANN.
Sementara Korps Kepolisian Air (Korpolair) melalui Prapto selaku Kepala Satuan Pol Air mengundang sejumlah pihak untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi di kantornya.
Prapto pun meminta kepada Epit selaku pihak PT Wika agar persoalan di atas segera di selesaikan. Karena menurutnya jika persoalan tersebut tidak dapat diselesaikan, maka akan ada gejolak-gejolak lainnya yang akan muncul.
Aksi yang dilakukan oleh para nelayan sempat terjadi gesekan dengan pihak TNI setempat dengan memberikan izin kepada pekerja agar dapat berangkat ke tengah laut. Namun, pihak nelayan menahan agar sebelum keberangkatan material dan pekerja PT Wika dapat menyelesaikan sengkarut masalah dengan KONANN terlebih dahulu.
Dengan adanya peristiwa tersebut, pihak PT Wika kembali berjanji segera akan diselesaikan dan dapat memberikan jawaban maupun keputusan pada pekan depan. Sebab, Epit selaku Humas butuh koordinasi dengan sejumlah pimpinan PT Wika yang ada di pusat.
“Nanti akan kami koordinasikan kepada pimpinan, apakah pihak KONANN dilibatkan dalam pekerjaan atau nanti akan diganti berupa kompensasi. Namun beri kami waktu hingga Senin depan,” tutup Epit disaksikan oleh Kasat Pol Air dan Pelda Sukarso. (RT)