Jakarta, Demokratis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya meningkatkan kualitas layanan jalan nasional dalam mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah dan konektivitas antar pusat pertumbuhan ekonomi. Di Provinsi Lampung, preservasi atau pemeliharaan jalan dilaksanakan pada Lintas Timur Sumatera ruas Simpang Penawar – Gedong Aji Baru – Rawajitu yang terkoneksi antara kawasan industri tambak udang di Tulangbawang dengan pusat perekonomian Kota Lampung hingga Pelabuhan Bakauheni.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan konektivitas antar wilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien. Dengan konektivitas yang semakin lancar diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut. “Jalan ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan juga menjaga inflasi. Kalau jalan rusak, inflasi naik karena menyebabkan biaya logistik menjadi lebih mahal,” kata Menteri Basuki, beberapa waktu lalu.
Preservasi ruas Simpang Penawar – Gedong Aji Baru – Rawajitu masuk dalam program prioritas paket pemeliharaan Jalan Lintas Timur Sumatera yang dibiayai dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Kementerian PUPR salah satunya memprioritaskan pembiayaan SBSN untuk peningkatan kemantapan jalan lintas utama dalam rangka penguatan daya saing bangsa dan mendukung Sistem Logistik Nasional (SISLOGNAS) yang memberikan dampak besar terhadap peningkatan ekonomi wilayah.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung Rien Marlia menyampaikan peningkatan kualitas layanan ruas Simpang Penawar – Gedong Aji Baru – Rawajitu diharapkan dapat meningkatkan kembali produksi dari sentra udang Bumi Dipasena yang sempat booming pada tahun 1998 hingga awal 2000-an. “Kita berusaha untuk mendukung jalan menuju kawasan industri tambak udang tersebut,” ujar Rien Marlia.
Preservasi ruas Simpang Penawar – Gedong Aji Baru – Rawajitu telah dimulai dari tahun 2020 dan ditargetkan selesai 2022. Pada paket kontraktual tahun 2021 preservasi dilanjutkan dengan nilai kontrak Rp 184,7 miliar dengan penyedia jasa PT Yasa Patria Perkasa.
“Semua ini merupakan upaya untuk meningkatkan kondisi kemantapan jalan nasional. Bila paket-paket preservasi tersebut telah selesai nantinya pada akhir tahun 2022, kemantapan jalan di Provinsi Lampung meningkat menjadi 97%,” kata Rien Marlia.
Selain ruas Simpang Penawar – Gedong Aji Baru – Rawajitu, dalam mendukung konektivitas di Provinsi Lampung juga dilaksanakan preservasi ruas Pematang Panggang – Simpang Bj. Tenuk untuk Jalan Lintas Timur. Sementara untuk Jalan Lintas Tengah Sumatera, kegiatan preservasi dikerjakan pada ruas Tegineneng – Simpang Tj.Karang – Km 10; Terbanggi Besar – Tegineneng – Sukadana dan ruas Padang Tambak – Bukit Kemuning – Batas Provinsi Sumsel – Terbanggi Besar.
Secara keseluruhan jalan nasional yang menjadi kewenangan BPJN Lampung sepanjang 1.292,21 km yang terdiri dari Jalan Lintas Timur sepanjang 285,96 km, Jalan Lintas Tengah 323,14 km, Jalan Lintas Barat 312,89 km, Jalan Lintas Penghubung 341,58 km, dan Jalan Dalam Kota Bandar Lampung sepanjang 28,68 km.
Pembangunan prasarana transportasi jalan dan jembatan merupakan salah satu kegiatan yang masuk kategori kritikal dalam masa Pendemi Covid-19 sehingga tetap dilaksanakan dengan tetap menjalani protokol kesehatan sesuai dengan sesuai dengan Surat Edaran Menteri PUPR No 18 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal) Dalam Penyelenggraan Jasa Kontruksi. (Reimon)