Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Nadiem: Merdeka Belajar Mendorong untuk Berinovasi, Mandiri, dan Kreatif

Jakarta, Demokratis

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyatakan, kebijakan Merdeka Pelajar yang digalakkannya mendorong untuk berinovasi, lebih mandiri, dan lebih kreatif di setiap level sistem pendidikan.

Menurutnya, Merdeka Belajar merupakan filsafat awal pendiri bangsa Indonesia Presiden Soekarno dan pendiri sistem pendidikan Ki Hajar Dewantara yang menentukan visi SDM Indonesia seperti apa. Konsep ini menjadi suatu falsafah dasar dari kedua tokoh tersebut.

“Jadi sebenarnya kita kembali ke awal. Apa itu Merdeka Belajar adalah untuk memastikan bahwa institusi individu, guru, murid, memerdekakan baik institusinya maupun pemikiran mereka untuk memerdekakan mereka terhadap berbagai macam kesempatan di dalam kehidupan nasional,” katanya dalam 30 Minutes with Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, Selasa (17/8/2021).

Sudah saatnya masyarakat merdeka dalam cara berpikir, dari hoax, pemikiran sempit, intoleransi, dan merdeka dari tidak mendapat kesempatan untuk dari berkarya di dunia ekonomi untuk mendapatkan nafkah yang baik.

Sementara dana padanan atau matching fund dalam program Merdeka Belajar ini adalah salah satu bentuk insentif yang paling sukses yang pemerintah pernah lakukan untuk menarik industri berpartisipasi dalam riset, inovasi, kolaborasi kurikulum di pendidikan tinggi.

Diakui, Kemdikbudristek telah menerima proposal dari 291 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia. Pihaknya juga mengajak perusahaan yang mau mengeluarkan dana untuk suatu program universitas dan akan dikompetitifkan.

Sementara untuk matching fund ini pihaknya sudah menemukan di dalam platform online kedaireka, yang sudah dimanfaatkan 19.000 pengguna yang 3.000 penggunanya itu adalah pengguna industri.

Platform Kedaireka ini untuk mencocokkan permasalahan yang dihadapi di industri dan solusi-solusi yang bisa dilakukan oleh Perguruan Tinggi. Ada lebih dari 2.500 tawaran kerjasama industri dengan insan pendidikan tinggi melalui platform kedaireka. Dengan total kontribusi industri ke program dana padanan atau matching fund sebesar Rp1,1 triliun

“Ini luar biasa. Dengan matching fund ini kita telah menarik partisipasi industri dan harapannya tahun ke depan akan lebih besar lagi. Satu lagi kompetitif fund, yakni kami menerima usulan proposal dari berbagai universitas dan sekarang sudah hampir 300 dan sudah lebih dari 750 program studi masuk untuk mem-propose kepada kita, apa perubahan transformasional yang mau dilakukan di tingkat prodi dan universitas,” urai Nadiem.

Biasanya program-program itu kriteria terpenting adalah kemitraan dengan industri atau dengan universitas asing atau dengan institusi riset di luar. Ini semua tentang penjodohan, mencari mitra di luar kampus tersebut bagi institusi perguruan tinggi sehingga bisa berkembang.

 

Kemerdekaan Guru Honorer

Nadiem menyatakan, tahun ini adalah tahun pertama dari 10 tahun terakhir, di mana Indonesia berhasil mendapatkan formasi sebesar 500 lebih dari 500.000 formasi untuk guru honorer yang bisa menjadi guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Kita meluncurkan tes seleksi, dimana guru tidak harus mengantri lagi, sehingga bisa langsung mengambil tesnya di berbagai macam fasilitas tes kita di semua daerah. Dan kita juga mempersiapkan preparasi untuk tes seleksi tersebut yang ada di platform digital kita. Jadi kita memberi pelatihan dan guru ini bisa mencoba beberapa kali sampai mendapatkan status guru PPPK, sehingga mendapatkan maka yang sama gajinya dengan PNS,” jelas dia.

Ini merupakan suatu program yang belum pernah terjadi sebelumnya, karena belum pernah ada kesempatan besar seperti ini untuk guru honorer menjadi PPPK atau ASN. Jadi ini pertama kali dilakukan karena Kemdikbudristek menilai banyak sekali guru-guru dari honorer tersebut yang dedikasi dan motivasi dan kompetensinya cukup luar biasa.

Guna melindungi dilakukan tes seleksi dan pihaknya terus gencar mendorong semua pemda mengajukan formasi untuk tahun depannya sampai dengan 1 juta. Dan ketika lulus seleksi maka akan langsung menjadi PPPK. Jadi kalau yang lulus hanya 100.000 yang sesuai dengan yang lulus diangkatnya.

“Jadi sekaranglah kesempatan bagus bagi guru honorer langsung belajar untuk bisa mencoba lolos seleksi dari tes seleksi ini. Sementara bagi guru-guru umur diatas 40 tahun, kita juga memberikan bonus poin karena menilai tambahan untuk pengalaman mereka yang sudah lama sekali merelakan waktunya dan hidupnya untuk pendidikan,” kata Nadiem. (Red/Dem)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles