Tapanuli Selatan, Demokratis
Sejak tahun 2017 DPC Pemuda Panca Marga 0212 Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) tidak penah menerima dana hibah untuk pembinaan organisasi putra-putri pejuang. Padahal sudah beberapa kali dibuat permohonan secara resmi ke Bupati Tapanuli Selatan. Ada kesan bahwa Bupati Tapsel tidak memiliki rasa peduli kepada Pemuda Panca Marga (PPM) yang merupakan anak kandung dari pejuang atau Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI).
Salman Harahap Ketua DPC PPM Kabupaten Tapanuli Selatan menuturkan bahwa tahun 2017 lalu pihaknya pernah membuat permohonan dana hibah untuk pembinaan organisasi PPM, namun Bupati Sahtul M Pasaribu langsung mengarahkan kepada Parulian Nasution selaku Sedakab Tapsel.
Saat memasuki ruangan kerja Sekda, Parulian Nasution mendadak menyambut dengan sikap yang tidak mengenakkan dan bergaya tidak selayaknya seorang Pejabat Sekda sembari mengeluarkan kata-kata keras. “Masalah hibah pembinaan organisasi ini bukan urusan saya, saya punya atasan, kalau tidak pergi saja ke kantor Dinas Dispora dan Pariwisata Kabupaten Tapsel,” cetus Sekda.
Ali Akbar Hutasuhut Kadis Dispora dan Pariwisata Tapsel malah menyampaikan jika persoalan permohonan proposal dana hibah organisasi PPM telah ditujukan ke KNPI Tapsel.
Sementara Ketua KNPI Tapsel merasa bingung dengan Kadispora dan Pariwisata Tapsel karena setiap ada urusan organisasi di Tapsel selalu diarahkan ke KNPI. “Tidak ada itu, bang,” tegasnya.
Setelah itu, di tahun berikutnya, beberapa kali dibuat surat permohonan ke Bupati Tapsel untuk mengadakan temu ramah atau audensi antara pengurus PPM Tapsel, namun tidak pernah ada jawaban dari Pemkab Tapsel.
Kemudian dalam kurun waktu beberapa bulan, pengurus PPM Tapsel datang ke ruangan Bupati Tapsel, maka petugas yang mengetahui keberadaan Bupati Tapsel mengatakan bahwa Bupati sedang dinas luar.
“Dan di waktu berbeda, terkadang petugas menjawab bahwa Bupati Tapsel ‘lagi ada acara’, demikianlah hingga sekarang acara audensi atau temu ramah antara pengurus DPC PPM 0212 Tapsel dengan Bupati Tapsel tak pernah terwujud,” ujar Salman kepada Demokratis di Sipirok, Senin (16/6/2021).
Anehnya lagi, satu hari menjelang HUT RI (16 Agustus 2021), Presiden Joko Widodo tiap tahun menyampaikan pidato kenegaraan dan besok harinya 17 Agustus 2021 akan diadakan upacara penaikan bendera merah putih, maka elemen masyarakat termasuk ormas kemasyarakatan, putra-putri pejuang diundang oleh Pemerintah Kabupaten Tapsel. Namun di tahun ini pengurus PPM 0212 Tapsel tidak diundang untuk hadir, sehingga anggota PPM merasa kesal dan aneh atau merasa dilupakan atau sengaja dilupakan atau memang tidak kenal dengan PPM.
“Padahal PPM itu merupakan anak dari LVRI atau pejuang. Tanpa perjuangan dari pejuang, jangan harap kita sebagai masyarakat Indonesia saat ini bisa tenang menjalani kehidupan sehari-hari, apalagi kita itu menduduki jabatan bahkan kita baru merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76,” pungkas Salman. (Uba Nauli Hsb)