Jakarta, Demokratis
Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman meminta upaya untuk melindungi data pribadi segera dilakukan. Hal ini disampaikannya setelah Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan data pribadi lain milik Presiden Jokowi tersebar di media sosial.
“(Kami, red) berharap pihak terkait segera melakukan langkah khusus untuk mencegah kejadian serupa,” kata Fadjroel kepada wartawan, Jumat (3/9/2021).
“Termasuk melindungi data milik masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, ia juga menyayangkan kejadian beredarnya data pribadi milik eks Gubernur DKI Jakarta tersebut telah terjadi.
NIK Jokowi yang tersebar itu berasal dari situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada bagian formulir calon Presiden RI untuk Pemilihan Umum 2019.
Dalam halaman tersebut terpampang nama lengkap, NIK, tempat lahir, tanggal lahir, hingga berbagai data pribadi lainnya.
https://twitter.com/huftbosan/status/1433428771005034511?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1433460321436323845%7Ctwgr%5E%7Ctwcon%5Es3_&ref_url=https%3A%2F%2Ffajar.co.id%2F2021%2F09%2F03%2Fsertifikat-vaksin-jokowi-beredar-gus-nadir-kok-keamanan-data-aplikasi-pedulilindungi-kayak-gini%2F
Terbaru, sertifikat vaksinasi Covid-19 milik Presiden Joko Widodo beredar di media sosial. Masyarakat mulai mengeluhkan aplikasi Peduli Lindungi kerap mengalami gangguan. Tak hanya itu, keamanan aplikasi besutan Kementerian Komunikasi dan Informatika itu dipertanyakan.
Sebelumnya, Kemenkominfo memastikan dugaan insiden kebocoran data pribadi pada aplikasi Kartu Kewaspadaan Kesehatan (Electronic Health Alert Card/eHAC) saat ini sedang ditindaklanjuti.
Kemenkominfo juga memastikan, kebocoran data pribadi ini tidak mempengaruhi keamanan data pada aplikasi eHAC yang terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi.
“Dugaan insiden kebocoran data pribadi ini tidak mempengaruhi keamanan data pada aplikasi eHAC yang terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi, di mana penyimpanan data telah dilakukan di Pusat Data Nasional (PDN),” ujar Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi, Selasa (31/8).
Dedy mengatakan Kemenkominfo segera melakukan investigasi lebih mendalam terhadap dugaan insiden kebocoran data pribadi itu.
Investigasi ini juga sebagai tindaklanjut dari pertemuan antara Kementerian Kesehatan dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam merespon dugaan kebocoran data pribadi tersebut. (Andi)