Jakarta, Demokratis
Peredaran narkoba di Indonesia dinilai sudah pada tahap yang sangat mengkhawatirkan. Selain masyarakat biasa, banyak artis dan figur publik yang seharusnya menjadi panutan justru terlibat di dalamnya.
Ini membuat Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni terus mendukung upaya Polri untuk mengungkap sindikat pengedar narkoba. Terutama bandar-bandar besar yang menyuplai narkoba ke berbagai kalangan.
“Para pengedar ini harus dituntaskan semua. Dari pengedar besarnya hingga yang sampai ke artis-artis. Selain itu, mereka juga harus dihukum berat, hingga membuat jera para pengedar lainnya,” kata Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (5/9/2021).
Hal itu dikatakan Sahroni terkait kasus komika Coki Pardede yang tertangkap sebagai pengonsumsi sabu. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dalam menyampaikan komitmen kepolisian dalam memerangi narkoba dan komitmennya yang akan terus memburu para pemasok.
Sahroni menilai Indonesia semakin berada dalam kondisi darurat narkoba sehingga dibutuhkan kerja keras polisi untuk mengungkap para sindikat pengedar narkoba karena jangan biarkan generasi muda Indonesia rusak karena barang haram tersebut.
Dia mengatakan agar para artis yang telah ditangkap agar menjalani rehabilitasi sehingga diharapkan ketika sudah kembali bebas, yang bersangkutan tidak lagi terjerumus ke penggunaan narkoba.
“Para artis dan pengguna narkoba agar direhab hingga mereka tidak kembali menggunakan barang haram tersebut,” ujarnya.
Dia juga meminta Polri jangan hanya menangkap para pengguna namun juga para bandar narkoba wajib ditangkap dan dijatuhi hukuman seberat-beratnya.
Eri mengatakan apabila di Kota Surabaya telah mencapai kekebalan komunal, pihaknya siap membantu daerah di wilayah Surabaya Raya untuk percepatan vaksinasi Covid-19.
“Kami bisa bantu nakes (tenaga kesehatan) apabila diperlukan. Karena wilayah aglomerasi ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Oleh sebab itu, harus saling bahu-membahu,” ujarnya. (Kurai)