Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sejarah Masjid Arab Saudi

Masjid dalam istilah Arab berarti “tempat sujud”. Selama sholat, umat muslim secara harfiah melakukan gerakan sujud dengan menyentuhkan dahi mereka ke tanah (lantai) sebagai tanpa penyerahan kepada Allah SWT.

Sejarah masjid pertama, dibangun Rasulullah di Madinah dan menjadi rujukan model arsitektur masjid era pertama, pada dasrnya hanya terdiri dari struktur batu bata lumpur dengan satu sisi halaman berbentuk persegi yang tertutup.

Sebelumnya, umat muslim sholat di rumah Rasulullah, mengisi halaman depan rumah dan serambi yang ditutupi dedaunan pohon palem untuk melindungi jamaah dari panasnya matahari. Sebagian besar masjid awal mencangkup elemen penting seperti kiblat, petunjuk arah yang menghadap Mekkah. Selain itu, ornamen penting yang perlu ada di setiap masjid, hingga saat ini, adalah mihrab, ceruk di dinding paling depan masjid yang menjunjukkan arah kiblat dan merupakan tempat untuk imam memimpin sholat.

Mimbar juga merupakan elemen yang hampir wajib ada di setiap masjid, bukan hanya di Saudi. Mimbar adalah panggung kecil yang difungsikan sebagai tempat berdirinya imam atau khotib saat menyampaikan ceramah. Mimbar biasanya terletak di sebelah kanan mihrab dan sering dibuat dari kayu atau batu yang diukir dengan rumit.

Jika melihat secara kasat mata, hampir seluruh masjid memiliki menara yang bersandingan dengan gedung utama masjid. Menara dirancang agar suara adzan yang dikumandangkan dari masjid dapat didengar lebih jelas dan luas oleh masyarakat. Menara juga disebut sebagai simbol visual dari kehadiran Islam. Selain menara, sebagian besar masjid di Kerajaan juga memiliki air mancur yang disimbolkan  pada empat sungai surga yang tertera dalam Al-Quran. Di Saudi, air dianggap sebagai hadiah dari Tuhan, dan keberadaan air mancur ini dapat digunakan untuk mencuci tangan, kaki, dan wajah sebelum melaksanakan sholat.

Setiap masjid mencerminkan ukuran dan kebutuhan komunitasnya masing-masing. Selain difungsikan sebagai tempat beribadah, secara historis masjid telah menjadi pusat pendidikan dan kehidupan intelektual. Prasasti dari Al-Qur’an menghiasi interior dan eksterior masjid, membangun hubungan yang kuat antara kitab suci dan tempat shalat.

Dekorasi masjid juga hampir tidak pernah menyertakan bentuk manusia atau hewan, yang dipandang berpotensi sebagai penyembah berhala. Sebaliknya, desain geometris, bunga, tumbuhan, dan kaligrafi menghiasi masjid, secara simbolis mengingatkan unsur surgawi. Masjid di seluruh dunia Islam menggunakan bahan bangunan yang beragam dan mencerminkan tradisi dan gaya daerah yang berbeda. Terlepas dari variasi dalam ukuran dan desain, tempat khusus yang dimiliki masjid di komunitas muslim tetap universal. ***

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles