Rabu, Januari 15, 2025

Pangkostrad Letjen Dudung: Semua Agama Itu Benar di Mata Tuhan

Jakarta, Demokratis

Panglima Komando Strategi Angkatan Darat Letjen Dudung Abdurachman melaksanakan kunjungan kerja ke Batalyon Zeni Tempur (Zipur) 9/Lang-Lang Bhuana Kostrad, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Senin (13/9/2021).

Dudung datang didampingi Inspektur Kostrad Mayjen Ilyas Alamsyah, Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 1 Kostrad Mayjen Dedy Kusmayadi, Kepala Kelompok Staf Ahli (Kapok Sahli) Pangkostrad, para Asisten Kaskostrad, Kepala Penerangan Kostrad, dan Kepala Hukumnya (Kakum) Kostrad.

Di depan anggota personel Yon Zipur 9 Kostrad dan ibu Persit, Dudung menyampaikan, pada masa pandemi Covid-19, semua pihak sebaiknya selalu mengutamakan pola pikir postif mengenai kesehatan.

Dudung pun menghimbau kepada seluruh prajurit agar selalu bersyukur apapun pangkat yang didapatkan saat ini.

Menurut dia, semua manusia pasti mempunyai masalah masing-masing.

“Sebagai prajurit, kita harus bersyukur dengan kondisi keluarga saat ini masih diberikan kesehatan, bersyukurlah mempunyai istri apapun bentuknya, karena itu semua adalah pilihan kita,” ucap Dudung.

Dudun juga menyampaikan pesan kepada prajurit agar cermat dalam menyikapi berita yang beredar, terutama di media sosial.

Eks Panglima Kodam Jaya itu mengingatkan, jangan mudah mengirim berita yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Dia juga meminta prajurit jangan mudah terprovokasi berita hoax.

Tidak lupa, ia meminta mereka menghindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama.

“Bijaklah dalam bermain media sosial sesuai dengan aturan yang berlaku bagi prajurit. Hindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama. Karena semua agama itu benar di mata Tuhan,” ucap eks Gubernur Akmil tersebut.

Dudung juga menekankan dalam setiap melaksanakan latihan ataupun tradisi masuk satuan harus profesional dan proporsional.

Dudung meminta tradisi prajurit baru dilakukan secara tegas, namun tidak kasar.

“Laksanakanlah pembinaan tradisi kepada prajurit yang baru masuk secara keras sesuai aturan, tetapi bukan kasar. Karena tujuan dari tradisi satuan adalah untuk membangun kebanggaan dan jiwa korsa tanpa kekerasan maupun tindakan-tindakan yang dapat merugikan diri sendiri dan satuan,” kata Dudung. (Albert S/Red-Dem)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles