Senin, September 30, 2024

Ini Sosok Irjen Rudy, Dulu Tembak Santoso Kini Bunuh Ali Kalora, Pernah Ditembak Teroris

Jakarta, Demokratis

Sosok Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi yang menumpas Pimpinan Teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Ali Kalora.

Irjen Rudy Sufahriadi ternyata pernah menumpas pendahulu Ali Kalora yakni Santoso.

Diketahui, Satgas Madago Raya berhasil menambak mati pimpinan MIT Poso Ali Kalora dan rekannya Jaka Ramadhan alias Ikrima pada Sabtu (18/9/2021) pukul 18.00 Wita.

Irjen Rudy Sufahriadi baru sebulan menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tengah pada pada 25 Agustus 2021.

Dia lantas yang menjadi pimpinan Satgas Madago Raya.

Sejumlah jenderal polisi sudah bergantian memburu Teroris Poso dalam beberapa tahun terakhir.

Sandi operasi ini mulai Operasi Camar Maleo, Operasi Tinombala hingga sekarang bernama Operasi Madago Raya.

Lantas siapa Jenderal Rudy Sufahriadi?

Rudy Sufahriadi mencetak sejarah dua kali jabat Kapolda di Sulawesi Tengah.

Dia sebelumnya meninggalkan Sulteng dengan pangkat bintang satu pada tahun 2018.

Lalu kembali menjabat Kapolda Sulteng di tahun 2021 menggantikan Kapolda Sulteng sebelumnya Irjen Pol Abdul Rahkaman Baso.

Sosoknya tinggi besar dan akrab disapa Rudy Gajah.

Dia malang melintang di dunia pemberantasan terorisme.

Dia pernah tergabung di Densus 88 Mabes Polri dan di BNPT.

Sulteng pun bukan daerah asing bagi Rudy Sufahriady.

Dia sempat jadi Kapolres Poso pada 2005 dan sempat alami penembakan.

Kemudian pada 2016-2018 dia jadi Kapolda Sulteng. Dan kini, 2021, dia kembali ke Polda Sulteng.

Ia sempat menjadi Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada 2007.

Lalu, ia menjadi Kepala Densus 88 Anti-Teror Polda Metro Jaya pada 2007.

Rudy kemudian diangkat menjadi Kapolres Metro Jakarta Utara pada 2009. Ia menjadi Perwira Menengah Densus 88 Anti-Teror Polri pada 2010.

Terlibat perburuan kelompok Santoso
Pada 2016 sampai 2018, dirinya menduduki jabatan sebagai Kapolda Sulawesi Tengah. Bahkan, ikut perburuan kelompok Santoso, yaitu Operasi Tinombala.

Operasi Tinombala ini merupakan operasi gabungan yang terdiri dari sejumlah pasukan elite dari Polri dan TNI.

Hingga akhirnya, kelompok Santoso yang sembunyi di hutan belantara kawasan pegunungan di Poso itu bisa dilumpuhkan.

Jejaknya dalam menindak kasus terorisme makin dikenal publik saat menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tengah.

Ia memang sudah mengenal seluk beluk Poso sejak menjadi Kapolres Poso. Saat jadi Kapolres Poso, ia bahkan dikabarkan memang pernah jadi sasaran teroris.

Dia sempat menjadi sasaran tembak saat selesai salat subuh dari masjid. Untungnya ia sigap sehingga bisa lolos dari hantaman peluru yang ditembakkan.

Kesuksesannya di bidang terorisme pun membawa Rudy Sufahriadi menduduki jabatan strategis sebagai Kepala Korps Brimob Polri pada 2018.

Tahun berikutnya, ia pun diangkat menjadi asisten operasi Kapolri.

Setelah itu Akpol Angkatan 1988 itu menjadi Kapolda Jabar pada 26 April 2019. Hingga akhirnya kembali menjadi Kapolda Sulawesi Tengah medio Agustus 2021 lalu

Profil Rudy Sufahriadi
Rudy Sufahriadi lahir di Cimahi, Jawa Barat, pada 23 Agustus 1965 silam.

Ia memasuki Akademi Kepolisian pada 1988.

Kemudian, Rudy melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian pada 1996.

Di internal kepolisian, jenderal bintang dua ini akrab disapa Rudy Gajah.

Ia pernah bergabung dalam satuan elite pemberantas teroris, Densus 88.

Rudy juga sempat bertugas di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Pada 2005, Rudy Sufahriadi ditunjuk menjadi Kapolres Poso, Sulawesi Tengah.

Dua tahun di Poso, Rudy ditarik ke Jakarta.

Rudy kemudian diangkat menjadi Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara pada 2009.

Ia menjadi Perwira Menengah Densus 88 Anti-Teror Polri pada 2010.

Lalu, Rudy menjadi Direktur Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada 2010 sampai 2016.

Pada 2016 sampai 2018, dirinya menduduki jabatan sebagai Kapolda Sulawesi Tengah.

Bahkan, Rudy juga terlibat dalam perburuan kelompok Santoso, yaitu Operasi Tinombala.

Setelah menjadi Kapolda Sulawesi Tengah, ia diangkat menjadi Kepala Korps Brimob Polri pada 2018.

Tahun berikutnya, Rudy diangkat menjadi asisten operasi Kapolri.

Setelah itu, Rudy Sufahriadi resmi menjabat menjadi Kapolda Jawa Barat pada 26 April 2019.

Pada November 2020, Rudy mengemban Widyaiswara Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.

Tepat pada 25 Agustus 2021 lalu, ia kembali bertugas sebagai Kapolda Sulteng.

Riwayat jabatan lengkap:

Komandan Peleton Brimob Kie 516 Kelapa Dua (1988)

Komandan Kompi Brimob Kie 5994 Kelapa Dua (1992)

Kepala Unit Reserse Brimob Direktorat Serse Polda Metro Jaya (1997)

Komandan Batalyon A Satuan Brimob Polda Papua (2000)

Wakil Kepala Satuan Brimob Polda Maluku (2001)

Wakil Kepala Satuan I Gegana Korps Brimob Polri (2004)

Kepala Kepolisian Resor Poso (2005)

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (2007)

Kepala Densus 88 Anti-Teror Polda Metro Jaya (2007)

Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara (2009)

Perwira Menengah Densus 88 Anti-Teror Polri (2010)

Direktur Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (2010)

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (2016)

Kepala Korps Brimob Polri (2018)

Asisten Operasi Kapolri (2019)

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat (2019)

Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri (2020)

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (2021)

Pernah Hampir jadi Korban Serangan Teroris

Irjen Pol Rudy Sufahriadi disebut pernah hampir menjadi korban penembakan teroris saat baru menjabat dua bulan sebagai Kapolres.

Menurut sumber, kejadian penembakan tersebut terjadi setelah ia selesai menunaikan salat Subuh berjamaah di Masjid Raya Poso.

Kala itu, Irjen Pol Rudy Sufahriadi ditembak salah seorang dari dua orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor.

Namun, Irjen Pol Rudy Sufahriadi, kala itu berhasil lolos dari serangan tembakan teroris. (Albert S)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles