Enrekang, Demokratis
Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan tiga langkah strategis dalam memenuhi kebutuhan jagung untuk pakan ternak yaitu dengan meningkatkan produktivitas, pengelolaan pascapanen dan membuka akses pasar baik lokal maupun nasional. Salah satu upaya meningkatkan produktivitas dilakukan dengan program irigasi perpompaan.
Program irigasi perpompaan ini terbukti mampu mendongkrak produktivitas. Salah satunya seperti yang dirasakan oleh Kelompok Tani Bubun Sangbua di Kelurahan Malua, Kecamatan Malua, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan yang mendapat alokasi kegiatan irigasi perpompaan tahun 2021.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pihaknya fokus pada budidaya dan peningkatan produktivitas jagung sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), khususnya dalam menghadapi perubahan anomali cuaca ekstrem. Dukungan infrastruktur irigasi pertanian sangat diperlukan dalam penyediaan air, khususnya pada area di luar sistem irigasi teknis.
“Untuk budidaya dan mendongkrak produktivitas jagung itu perlu manajemen air. Masih banyak lahan tidur yang dapat dimaksimalkan untuk tanaman jagung. Optimalkan penggunaan irigasi perpompaan untuk memberikan suplesi air irigasi seluas minimal 20 hektar mendukung komoditas jagung,” harap Mentan SYL.
Direktur Jenderal PSP Kementan, Ali Jamil menambahkan, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir. Sebab, kata dia, tidak berfungsinya atau rusaknya salah satu bangunan infrastruktur irigasi akan mempengaruhi kinerja sistem irigasi. “Akibatnya efisiensi dan efektivitas irigasi akan berkurang,”jelas Ali.
Dikatakannya, tujuan dari kegiatan irigasi perpompaan adalah mendukung penyediaan air untuk memenuhi kebutuhan air pertanian, khususnya pada area di luar sistem irigasi teknis. Untuk itu melalui Direktorat Irigasi Pertanian telah dilaksanakan pengembangan sumber air melalui kegiatan irigasi perpompaan. Sumber air dapat berasal dari sungai, embung alamiah dan mata air, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lapangan masing-masing daerah.
Lewat kegiatan irigasi perpompaan, Ali berharap bisa meningkatkan luas areal tanam, produktivitas dan indeks pertanaman, termasuk meningkatkan partisipasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)/Gabungan (GP3A)/Kelompok Tani (Poktan)/Gabungan Poktan dalam pengelolaan infrastruktur irigasi.
Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Kementan, Rahmanto merinci, untuk kegiatan irigasi perpompaan pada kelompok Tani Bubun Sangbua ini memanfaatkan sungai sebagai sumber airnya dengan target mengairi lahan seluas 40 hektar. Sebelum ada bantuan irigasi perpompaan, lahan petani merupakan lahan tidur tempat penggembalaan kerbau dan hanya sekali tanam jagung dalam setahun dengan hasil yang tidak maksimal.
“Bantuan irigasi perpompaan tahun 2021 mampu memberikan suplesi air irigasi ke tempat penampungan sejauh 1.600 meter dari sumber air. Awalnya hanya sampai 800 meter dari sumber air,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang, Addi menuturkan, program irigasi perpompaan amat bermanfaat bagi petani. Kelompok tani Bubun Sangbua merupakan salah satu dari kelompok penerima manfaat yang telah menikmati kenaikan produksi dan pendapatan dari usaha tani akibat adanya bantuan irigasi perpompaan dari Kementerian Pertanian di Kabupaten Enrekang. Tak hanya untuk meningkatkan produktivitas jagung hingga 4-5 ton per hektar, tetapi pendapatan anggota KT Bubun Sangbua juga meningkat. “Ketika produktivitas pertanian meningkat, maka pendapatan petani juga meningkat. Artinya, produktivitas ini berkaitan erat dengan kesejahteraan petani,” ujarnya.
Ketua Kelompok Tani Bubun Sangbua, Ansar mengucapkan terima kasih atas realisasi program irigasi perpompaan dari Kementan. “Kami berharap program-program lainnya bisa terus untuk direalisasikan, sehingga produktivitas kami juga terus meningkat. Kami ucapkan terima kasih kepada Kementan,” tutur dia. (Reimon)