Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Moeldoko Temui Pendemo, Bukti Jika Pemerintahan Jokowi Terima Kritikan

Jakarta, Demokratis

Sikap tegas, berani dan mempercayai demonstrasi tidak sebagai huru-hara yang diperlihatkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jendral (Purn) Moeldoko dengan mendatangi langsung demonstrasi mahasiswa yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI), Kamis (21/10/2021) kemarin diapresiasi kalangan mahasiswa dan milenial. Selain menyoroti sikap terbuka dan besar hati Moeldoko, mereka juga yakin bahwa hal itu menjelaskan sikap pemerintahan Jokowi yang terbuka terhadap kritik.

Dalam pernyataan pers yang diterima, Aliansi Mahasiswa dan Milenial Indonesia (AMMI) melalui ketuanya Nurkhasanah, menyatakan hormat dan apresiasi mereka atas apa yang dilakukan KSP Moeldoko terhadap aksi BEM SI, Kamis lalu.

“Dengan apa yang beliau lakukan, kami percaya bahwa Pak Moeldoko, sebagaimana tokoh founding fathers Amerika, Benjamin Franklin, percaya bahwa demokrasi dan sistem terbuka yang dibawanya, adalah matahari terbit yang layak menjadi harapan menuju kehidupan yang penuh kebebasan dan bermartabat, hari ini dan sebagai penentu masa depan,” kata Nurkhasanah melalui keterangan, Jumat (22/10/2021).

Dengan demikian, kata Nurkhasanah, tudingan beberapa kalangan selama ini bahwa pemerintahan Presiden Jokowi antidialog, tidak demokratis dan anti-kritik terbantahkan.

“Bagaimana mungkin wakil sebuah pemerintahan yang anti-kritik mau mendatangi demonstrasi mahasiswa dengan berjalan kaki, membuka ruang dialog, bahkan menyatakan salut atas kritisisme yang mahasiswa jalankan?” kata dia.

Sementara tentang demo mahasiswa sendiri, AMMI juga memiliki sikap dan keyakinan sendiri. Menurut Nurkhasanah, AMMI tetap memegang keyakinan bahwa mahasiswa merupakan elemen masyarakat dari insan akademis (civitas academica) yang memiliki kontribusi penting untuk terus memperbaiki perkembangan demokrasi. Dalam sejarah bangsa, hal itu sukar dinafikan atau dibantah.

“Di sisi lain, AMMI melihat demo mahasiswa juga sebagai tolok ukur atau alat penera apakah sebuah sistem demokrasi tengah berjalan lancar atau agak tersumbat. Tersumbat itu biasa, dengan banyak faktor yang terjadi di antara alemen-elemen demokrasi yang ada. Jadi, kalau ada demo mahasiswa, sebaiknya kita melihatnya sebagai tengara bahwa mahasiswa tengah menjalankan perannya untuk mengingatkan elemen-elemen demokrasi lain yang lebih resmi, sehingga mereka kembali menunjukkan kinerja terbaik mereka dalam perannya menjunjung dan menjalankan sistem demokrasi kita yang telah kita sepakati, yakni Demokrasi Pancasila,” kata Nurkhasanah.

Lebih lanjut tentang apresiasi AMMI terhadap Moeldoko, Nurkhasanah melihat, tidak mungkin Moeldoko datang membaur dan berdialog dengan peserta demo bila ia sebagai bagian dari pemerintahan Jokowi tidak meyakini kritik sebagai bagian dari kebebasan warga negara dalam mengeluarkan pendapat, kemerdekaan pikiran, dan hati nurani sebagaimana diatur dalam UUD 1945 Pasal 28E ayat (3) dan Pasal 28I ayat (1).

Dengan demikian, sikap Moeldoko untuk memfasilitasi hak Konstitusional tersebut dengan mengajak mahasiswa berdialog, menunjukkan bahwa kepemimpinan Presiden Jokowi menjamin kebebasan akademik dan kebebasan berpendapat para mahasiswa.

“Terlebih, memang peran mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change), kontrol sosial (social control), dan penjaga moral (moral force), sehingga mereka memiliki kewajiban moral untuk melakukan kritik terhadap pemerintah,” kata Nurkhasanah.

Nurkhasanah meyakini, Moeldoko memegang sikap bahwa substansi kritik pada akhirnya tak akan terelakkan memiliki hubungan atau bahkan mencerminkan realitas politik yang terjadi di keseharian warga masyarakat.

“Karena itu, kami salut dengan pernyataan KSP Moeldoko bahwa telah seharusnya kritik dijadikan alat evaluasi oleh pemerintah,” kata Nurkhasanah. Ketua AMMI itu percaya bahwa kritik mahasiswa—dalam kasus Kamis lalu, BEM SI—memiliki basis poinnya sendiri, mengingat kualifikasi mahasiswa sebagai agen perubahan, pengontrol social serta penjaga moral tadi.

“Jadi, sikap KSP Moeldoko yang tegas menyatakan mendukung tindakan-tindakan mahasiswa yang berupaya mengoreksi dan memperbaiki realitas politik yang ada, sangat kami apresiasi. Kita memerlukan tokoh negarawan yang seperti itu,” kata dia.

Sebagaimana diberitakan media-media massa arus utama, Kamis (21/10/2021) kemarin, KSP Moeldoko berjalan kaki dari arah Istana Kepresidenan, menyusuri Jalan Merdeka Barat untuk mendatangi para peserta demo dari BEM SI. Mantan Panglima TNI itu lalu berdiri tepat di depan massa aksi dari Aliansi BEM SI.

Di sana Moeldoko dengan serius mendengarkan langsung 12 tuntutan yang dibacakan dari salah satu perwakilan mahasiswa, yang semuanya menyoal apa-apa yang menjadi perhatian masyarakat, seputar KPK, undang-undang Cipta Kerja, perbaikan ekonomi, utang luar negeri dan sebagainya.

Setelah selesai mendengarkan tuntutan, Moeldoko bahkan langsung memberikan tanggapan. “Terima kasih teman-teman, saya apresiasi aksi ini sebagai pengawal jalannya pemerintahan,” ujar Moeldoko di lokasi. Saat itu Moeldoko menambahkan untuk segera menindaklanjuti tuntutan tersebut. Dia juga langsung mengundang perwakilan massa aksi mahasiswa untuk datang ke kantornya. (Kurai)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles