Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

SMPN 9 Kota Tasikmlaya Adakan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru

Kota Tasikmalaya, Demokratis

Untuk menyongsong abad ke depan yang menghadapi berbagai tantangan yakni guru harus selalu meningkatkan kompetensinya antara lain kompetensi kepribadian sosial, pedagogis dan profesional sehingga berorientasi kepada peningkatan mutu proses dan mutu kelulusan. Dan juga harus diutamakan bagaimana terhadap peningkatan kualitas belajar dan hasil belajar.

Hal tersebut disampaikan Drs. H. Iyep Kadar Solihat MM selaku nara sumber (Pengawas Sekolah Ahli Utama) dalam wawancara dengan Demokratis di sela kegiatan workshop di SMPN 9 Kota Tasikmalaya, Kamis (28/10/2021).

Disebutkan Iyep, selama ini yang diharapkan pemerintah oleh masyarakat adalah hasil dari pembelajaran, maka itu guru perlu setiap saat ditingkatkan di antaranya melalui Bintek peningkatan penerapan yang efektif dan penerapan model-model pembelajaran serta praktek-praktek cara mengajar yang lebih efektif sehingga tujuan yang diharapkan bisa tercapai.

“Model-model pembelajaran itu tergantung dari karakteristik kompetensi dasar, sebagai contoh bisa dengan discovery learning melalui pendekatan yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar itu sendiri. Artinya interaktif belajar siswa itu hidup semua,” terangnya.

Nara sumber Drs. H. Iyep Kadar Solihat, MM yang juga Pengawas Sekolah Ahli Utama. Foto-foto: Demokratis/Eddinsyah

Dari kegiatan workshop ini, lanjut dia lagi, dirinya mengungkapkan bahwa pembelajar itu bukan siswa tapi guru pembelajar, kepala pembelajar yang perlu difasilitasi baik oleh sekolah maupun pemerintah dalam peningkatan kompetensinya.

“Cara-cara mengajar maupun kompetensi profesional dari pemahaman pengetahuan sesuai latar belakang pendidikan,” imbuhnya.

Sementara di tempat yang sama Kepala Sekolah SMPN 9 Kota Tasikmalaya DR. Aa Suryana, S.Pd, MM menuturkan, diadakannya workshop ini berfungsi untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas guru ketika mengajar di kelas, karena selama kurang lebih satu setengah tahun ini dengan adanya pandemi guru itu berhenti total mengajar.

“Dengan workshop ini juga bisa mencas agar mereka ingat kembali bagaimana menempatkan dirinya di depan siswa, sehingga siswa menerima pelajarannya bisa optimal,” ucapnya.

Dijelaskan Kepsek Aa, berdasarkan temuan pengawas diakuinya bahwa ternyata masih ada guru yang mengajar dengan metode lama. Maka untuk mencari obat terbaik workshop ini wajib diadakan agar tergugah kembali.

“Walau metode modern itu banyak, namun tidak bisa disebutkan salah satunya karena semua tergantung situasi dan kondisinya,” imbuhnya. (Eddinsyah)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles