Bekasi, Demokratis
“Kami siap melayani masyarakat.” Tulisan ini selalu terpampang di setiap kantor kepolisian. Artinya, segala keluhan atau dari berbagai kasus yang menimpa warga masyarakat siapapun orangnya tetap dilayani sesuai dengan SOP di institusi Polri di Indonesia.
Namun justru yang sebaliknya terjadi malah pelayanan petugas di Polsek Setu ini dikeluhkan oleh seorang warga Setu berinitial Ir, ketika ia hendak melaporkan kasus dugaan tindak pidana penipuan melalui online yang menimpa dirinya senilai Rp 15 juta lebih.
Sangat disesalkan bahwa pelayanan pengaduan tindak pidana dugaan penipuan tersebut tak dapat ditangani sebagaimana harapan warga masyarakat.
Keluhan ini disampaikan oleh seorang wanita berstatus masih belum menikah. Ia mengatakan petugas di Polsek itu punya alasan bahwa petugas Polsek Setu tersebut tak bisa menangani dugaan penipuan tindak pidana tersebut.
“Ironisnya, malah saya diarahkan untuk melaporkan kasus dugaan penipuan yang aku alami ke Polres Metro Bekasi,” ungkapnya.
“Silakan Anda melaporkan kasus itu ke Polres saja, karena di Polsek Setu ini tidak memiliki alat cyber untuk menangani kasus tindak pidana penipuan,” kata polisi kepada Ir beberapa hari yang lalu saat mendatangi Polsek Setu untuk melaporkan peristiwa dugaan tindak pidana penipuan yang dialaminya.
Akhirnya Ir pun menuruti perintah petugas Polsek Setu untuk membuat laporan ke Polres Metro Bekasi. “Emangnya di sini ada alat cyber, sama saja,” kata seorang petugas di SPKT tempat pengaduan masyarakat dari segala kasus dan persoalan yang dialami oleh masyarakat di Polres Metro Bekasi.
Laporan di SKPT Polres Metro Bekasi pun diproses dengan cepat dan tepat sehingga tidak tidak memakan waktu yang lama sehingga korban merasa terlayani dengan baik. “Laporan pengaduan saya di Polres Metro Bekasi langsung ditanggapi dengan cepat,” kata Ir kepada Demokratis.
Kapolres Metro Bekasi, AKBP Hendra diminta agar segera melakukan evaluasi terhadap petugas di Polsek Setu karena pelayanan yang diberikan membuat masyarakat malah kecewa. (JS)
