Indramayu, Demokratis
Sejumlah petani dari wilayah Kecamatan Cikedung, Lelea, Bangodua, Tukdana, Kertasemaya, Sukagumiwang, Pasekan, Arahan, Cantigi, Kandanghaur, Balongan, Sliyeg hingga Juntinyuat berkumpul dan membentuk wadah organisasi tani sebagai FPTI (Front Pejuang Tani Indramayu) di Desa Rancajawat, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (16/11/2021).
Dalam acara pembentukan tersebut, sekaligus menentukan kepengurusan FPTI hingga anggota yang tersebar dari berbagai wilayah, dan terpilih Didi Pribadi sebagai Ketua Umum atas kesepatakan bersama. Sehingga, FPTI langsung dideklarasikan.
Pada kesempatan itu, Didi Pribadi mengungkapkan, didirikannya FPTI sebagai wadah kaum tani demi membangun gerakan petani di Indramayu, gerakan petani yang berpijak pada demokrasi, terlibat langsung dalam ekonomi sosial dan budaya guna perjuangan penegakan kedaulatan pangan dan perjuangan tanah.
“Saya juga masuk dalam kelompok tani, tapi kan hanya bisa mencakup di satu desa, melalui wadah Front Pejuang Tani Indramayu yang sudah dideklarasikan ini diharapkan dapat menjadi wadah perjuangan kaum tani di Indramayu dengan skala yang lebih luas,” terangnya.
Menurutnya, banyak perubahan yang terjadi dalam kondisi kehidupan di pedesaan, serangan kapitalisme di dunia pertanian dan penguasaan sistem pangan oleh perusahaan-perusahaan multinasional telah menggiring jutaan petani menjadi buruh tani, pengusiran paksa dari lahan pertanian dan perampasan lahan.
“Perjuangan penegakan kedaulatan pangan sebenarnya bisa dimulai dari rumah, dengan menanam bibit-bibit lokal sayuran, namun jika gerakan ini dikolektifkan bisa membentuk organisasi tani, front tani ataupun serikat tani,” ungkapnya.
Didi menerangkan, saat ini pertanian tidak menjadi tempat yang menarik bagi kaum muda, dunia pertanian telah ditinggalkan oleh kaum muda tani demi mencari kerja ke kota. Padahal, lanjut Didi, dalam menjaga kedulatan dan menyediakan pangan tersebut dilakukan oleh petani.
“Melihat kenyataan ini langkah besar yang harus kita lakukan adalah mengakhiri ketidakadilan dan menghapuskan kemiskinan serta menempatkan petani sebagai penyedia dan penjamin pangan bagi masyarakat, dan mengakui peran penting petani,” tandasnya.
FPTI juga bertekad akan berjuang tanpa kompromi melawan segala bentuk kekerasan di wilayah pedesaan. Membangun kegiatan-kegiatan yang penting bagi gerakan petani untuk memajukan sosial-politik dan melakukan pelatihan teknis dengan metode pengajaran yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat yang terorganisir pedesaan. (RT)