Tegal, Demokratis
Ratusan pedagang kaki lima (PKL) di bundaran alun-alun Kota Tegal resah. Pasalnya, bundaran alun-alun tempat mereka berjualan akan dibuat taman kota. Mereka bakal digusur dari tempat usahanya, sedangkan pihak Pemerintah Kota Tegal masih kebingungan mencari tempat relokasi untuk para pedagang.
Menurut keterangan Wiwin (33), pedagang kaki lima yang berjualan kupat glabed di lingkungan bundaran alun-alun, dirinya dan teman-teman pedagang lainnya saat ini merasa resah. Katanya, para pedagang yang jualan di alun-alun sudah pasti akan digusur. Pihak Pemkot Tegal akan mengosongkan lokasi, karena tahun 2020 nanti akan dibangun taman.
“Saya bingung, nanti Saya harus jualan dimana. Padahal di tempat ini satu-satunya lahan untuk gantungan mengais rejeki untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sedangkan usaha jualan di alun-alun sudah dilakukan puluhan tahun semenjak kakek saya dulu,” keluh Wiwin kepada Demokratis (24/11).
Lanjutnya, sudah dua bulan semenjak para pedagang akan digusur pihak Pemkot Tegal sudah tidak lagi menarik restribusi. Hal ini yang membuat para pedagang pasrah dan harus menerima pil pahit untuk direlokasi.
Kepastian akan dikosongkan lokasi alun-alun Tegal dari pedagang kaki lima, dibenarkan Maman Suherman, Kabid Pasar Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Tegal.
Saat dikonfirmasi lewat handphone (24/11), Maman mengatakan, untuk pembangunan taman Kota di alun-alun Kota Tegal itu adalah kewenangan Dinas Pemukiman dan Tata Ruang (Diskimtaru) Kota Tegal.
“Memang untuk tahun 2020 sudah dianggarkan untuk pembangunannya. Terkait dengan keberadaan pedagang kaki lima yang berjualan di bundaran alun-alun memang dalam binaan Dinasnya. Berhubung para PKL akan digusur, saat ini untuk menghindari permasalahan, pihak dinas tidak melakukan pungutan restribusi yang setahunnya mencapai Rp 50 juta,” ungkapnya.
Saat Demokratis menanyakan kemana pedagang akan direlokasi, Maman menjawab pihak Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan masih kebingungan mencari tempat untuk memindahkan para PKL.
Seterusnya dijelaskan lagi Maman, dari hasil rapat koordinasi ada rencana para PKL akan dipindahkan di sepanjang jalan Ahmad Yani. Namun itu belum ada kepastian, sebab masih menunggu keputusan Walikota.
“Sesuai dengan yang diprogramkan Walikota Tegal, rencananya dalam tahun 2020 sepanjang Jalan Ahmad Yani akan dijadikan Malioboronya Kota Tegal. Di Jalan Ahmad Yani akan dijadikan wisata kuliner dan sentra tempat jualan oleh-oleh khas Tegal,” ujar Maman.
“Makanya, untuk meramaikan tempat tersebut para PKL bundaran alun-alun akan dipindahkan di Jalan Ahmad Yani. Namun ini masih rencana, sambil menunggu rapat koordinasi dengan dinas terkait seperti DPU, Dinas Kintaru, Dishub, Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan dan instansi terkait lainnya,” pungkas Maman. (Suswoyo Harris/JP)