Kota Tasikmalaya, Demokratis
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Gerindra Viman Alfarizi Ramadhan menuturkan terbentuknya usaha-usaha baru tidak lepas dari penerapan “Sistem Government 4.0”. Ini sifatnya fleksibel karena esensi-esensi dari policy itu tepat sasaran dan tidak menghambat terjadinya proses tersebut.
Di samping itu, masalah yang terjadi pengusaha-pengusaha baru ini terutama anak muda kebanyakan belum paham ketika disodorkan policy-policy yang memang agak ribet. “Ujung-ujungnya mereka tidak taat bahkan terkesan timbul aspek pembunuhan karakter,” tukasnya.
Hal itu disampaikan Viman dalam acara pelantikan Rakercab dan Diklat Badan Pengurus Cabang HIPMI Kota Tasikmalaya dengan tema “Aktualisasi, Milenial Entepreneur, Menuju Generasi Mandiri” yang juga dihadiri Wakil Gubernur Jawa Barat H Uu Ruzhanul Ulum dan Walikota Tasikmalaya H Budi Budiman di Hotel Horison, Minggu (24/11/2019).
Menurut Viman, masih banyak PR yang harus dikerjakan karena Jawa Barat khususnya Kota Tasikmalaya anak mudanya harus memiliki usaha baru minimal dalam 1 tahun 1.000 usaha atau 5 tahun dalam 1 periode sebanyak 5.000 usaha baru. “Diharapkan kedepannya dapat melahirkan usaha-usaha baru, UMKM, start-up-start-up dalam 1 tahun itu,” lanjut Viman.
Dijelaskannya lagi, revolusi industri 4.0 pada prinsipnya harus berkolaborasi dengan pemerintahan 4.0. “Karena yang dikawal di Jawa Barat saat ini programnya gubernur dan wakil gubernur untuk mewujudkan “Jabar juara lahir bathin” dengan inovasi dan kolaborasi ditambah digitalisasi,” pungkasnya. (Eddinsyah)