Kota Tasikmalaya, Demokratis
Orang tua pasien suami-istri merasa kecewa atas sikap dan aturan yang dibuat oleh RS TMC Kota Tasikmalaya ketika anaknya yang masih bayi dirawat di lantai 5 rumah sakit tersebut beberapa hari yang lalu. Di mana pasien di ruang bayi dengan kartu BPJS Kelas 2 tidak bisa ditunggui oleh kedua orang tuanya meskipun sudah ditest swab antigen berbayar atas saran pihak rumah sakit. Berbeda dengan ruang VIP yang boleh ditunggui oleh dua orang, ini yang dikeluhkan orang tua pasien RS TMC yang dirasa pilih kasih terhadap dirinya yang diungkapkan pada beberapa media yang tergabung dalam wadah APG (Aliansi Pewarta Giat) Tasikmalaya, Kamis (2/12/2021).
Diceritakan Rahman (40) orang tua pasien, sebelum anaknya masuk dan dirawat dirinya bersama istri sudah mengikuti prosedur melalui tahapan harus menjalani test swab antigen dengan membayar kurang lebih Rp 200 ribu. Setelah selesai test swab, bagian pendaftaran menginformasikan bahwa ruangan BPJS Kelas 2 khusus bayi penuh, hanya ada kelas 3 yang sifatnya penitipan sementara. Namun ketika pasien mendapat ruangan, dirinya dan istri tidak diperbolehkan menunggui berdua dalam satu ruangan, peraturannya harus seorang. Sementara di Kelas VIP yang tidak ditest swab bisa berbaur dengan pasien dengan alasan ruangan lebih besar. Dirinya merasa pihak RS TMC pilih kasih terhadap pasien berdasarkan fasilitas kelas yang ditempati.
“Terus terang saya merasa keberatan, karena pasien bayi berbeda dengan dewasa. Tidak mungkin yang menunggu ibunya sendiri. Kalau ibunya ingin ke toilet, saya yang harus naik turun ke lantai 5 menungguinya,” ucap Rahman terheran dengan aturan ini.
Menurut Rahman, dirinya mengakui sama-sama menjalani test swab antigen namun beda perlakuannya. Karena dirinya tidak bisa menunggu dan jika istrinya perlu apa-apa terpaksa harus bolak-balik naik-turun.
“Percuma saya bayar test swab antigen kalau akhirnya juga tidak bisa menunggui bayi saya sendiri,” paparnya masih dengan nada kesal.
Sementara Kepala Humas RS TMC Kota Tasikmalaya Jecko ketika dikonfirmasi awak media terkait aturan rumah sakit dan keluhan orang tua pasien, jawabannya terkesan hanya cari pembenaran. Menurut Jecko, ada aturan untuk test swab antigen yang dikeluarkan manajemen RS TMC yang tidak mengharuskan ya atau tidak untuk ditest swab namun ditawari bahkan ada dokter yang mewajibkan bagi penunggu pasien harus ditest swab antigen.
“Artinya masing-masing dokter di rumah sakit tersebut mempunyai kebijakan sendiri-sendiri untuk menjaga safety pasien dan yang menunggu. Di sisi lain kebijakan Dirut tidak wajib ditest swab dan itu tidak ada paksaan,” terang rekan Jecko mewakili.
Sumber lain yang juga diakui Jecko mengatakan bahwa air keran yang ditempati beberapa pasien di rumah sakit tersebut berwarna keruh alias hitam. Pihaknya berdalih dulunya ini bekas persawahan. Terlepas dari itu artinya ini bisa berdampak tidak baik terhadap kesehatan pasien itu sendiri. (Eddinsyah)