Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar Ziarah ke Makam Pionir Transmigrasi Indramayu

Indramayu, Demokratis

Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar, mendampingi Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar melakukan ziarah ke Makam Pionir Transmigrasi di Desa Sukra, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kamis (9/12/2021).

Kegiatan ziarah ini sebagai bagian peringatan ke-71 Hari Bhakti Transmigrasi (HBT) tahun 2021 yang jatuh setiap tanggal 12 Desember.

Dalam ziarah tersebut, Bupati Indramayu Nina Agustina dan Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar melakukan tabur bunga sebagai bentuk penghormatan dan doa kepada pionir transmigrasi yang gugur pada 11 Maret 1974.

Sebagaimana diketahui, pelaksanaan ziarah untuk mengenang gugurnya rombongan pionir transmigrasi pada tahun 1974 yang lalu. Dalam peristiwa naas tersebut, rombongan transmigrasi yang berjumlah 70 orang yang berasal dari Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, hendak menuju ke UPT Rumbia Lampung.

Namun rombongan tersebut mengalami peristiwa memilukan ketika satu di antara enam bus pengangkut transmigran asal Kecamatan Andong mengalami kecelakaan dan menewaskan 67 orang.

Kejadiannya bermula saat bus tersebut melewati jembatan darurat, lalu tergelincir dan terperosok ke Sungai Sewo di Desa Sukra, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu.

Namun di antara rombongan yang mengalami musibah tersebut, terdapat tiga orang yang selamat yaitu Djaelani, Suyanto dan Sangidu, yang kala itu masih berusia anak-anak. Ketiganya kemudian diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Departemen Transmigrasi dan PPH Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat.

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar mengatakan, Kemendes PDTT mengadakan tabur bunga untuk memberikan apresiasi kepada warganya yang dahulu selamat dalam kejadian tersebut.

“Salah satunya putra-putra yang selamat yaitu Bapak Suyanto beliau selamat pada kejadian itu tepat berumur 11 tahun, Djaelani saat itu berumur sudah remaja 19 tahun dan Sangidu dulu berumur 9. Oleh Kemendes PDTT, yang selamat itu akhirnya menjadi ikon Sahabat Desa dan Sahabat Transmigran,” katanya. (Yusuf/Diskominfo)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles