Jakarta, Demokratis
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita kembali menyatakan Partai Golkar telah final memajukan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Golkar tak ambil pusing kendati elektabilitas Airlangga versi survei masih rendah. Sebagai partai besar pilihan mengusung Airlangga selalu Ketua Umum Partai merupakan pilihan rasional sangat,” kata Agus.
Dirinya meyakini realita elektabilitas Airlangga sekarang terus membaik. “Justru kita rasional mendorong Pak Airlangga sebagai presiden, kita ini dari partai besar dan kita optimis,” imbuh Agus di Jakarta, Jumat (10/12/2021).
Secara terpisah pakar Tata Negara Refly Harun mengatakan dengan adanya sarat presidential threshold 20 persen maka pintu capres yang dibuka begitu sempit.
“Capres yang tergantung dengan oligarki masih mencengkeram. Sekarang ini saja peta kekuatan politik 82 persen didominasi tujuh parpol yang saat ini berkuasa dari koalisi pemerintah. Itu baik saja karena kita membutuhkan penguatan presidensil. Tapi kalau ini dimanfaatkan oleh oligarki untuk melakukan apa saja, ini kecelakaan namanya,” ujarnya.
Sebab, dengan kekuasaan yang begitu power full, oligarki bisa melakukan apa saja secara politik ekonomi. Nantinya, skenario 82 persen itu tak mungkin mengajukan satu calon presiden. Karena pemilu melarang capres tunggal. Mereka nanti bisa membelah diri, jadi kontestasi jadi tidak genuin fair. Hasilnya sudah dapat ditebak nanti dengan cara bagi bagi kekuasaan di akhir pilpres, kata Refly di Jakarta, Senin (13/12/2021).
Sekarang ini, ungkapnya lagi, perahu untuk jadi calon Presiden harganya sudah mencapai triliunan. Calon kepala daerah dari bupati, walikota dan gubenur sudah ratusan miliar. “Penghapusan PT 20 persen jadi nol agar pilpres lebih murah, calonnya bisa diusulkan parpol peserta pemilu atau gabungan parpol,” jelasnya. (Erwin Kurai Bogori)