Jakarta, Demokratis
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo merombak posisi sejumlah pejabat di kepolisian. Mulai level perwira menengah (pamen) sampai level perwira tinggi (pati). Di antara nama-nama yang masuk dalam surat telegram mutasi dan rotasi tersebut, terdapat tujuh kapolda.
Yakni, Kapolda NTB Irjen M. Iqbal menjadi kapolda Riau. Penggantinya adalah Brigjen Pol Djoko Porrwanto. Kapolda Riau Irjen Agung Setya menjadi Asops Kapolri. Kapolda Bengkulu Irjen Guntur Setyanto menjadi Pati Bareskrim. Posisinya diisi Irjen Agung Wicaksono. Kapolda Maluku Irjen Refdi Andri menjadi Pati Sahli Kapolri. Penggantinya adalah Irjen Lotharia Latif.
Lalu, Kapolda NTT Irjen Lothoria Latif menjadi kapolda Maluku. Jabatan lamanya diisi Brigjen Pol Setyo Budiyanto. Kapolda Kalimantan Barat Irjen Remigius Sigid Tri kini menjadi Kadivkum Polri. Sedangkan penggantinya adalah Irjen Suryanbodo Asmoro. Terakhir, Kapolda Kalimantan Timur Irjen Herry Rudolf Nahak menjadi Kasespim Lemdiklat Polri dan penggantinya adalah Irjen Imam Sugianto.
Menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, pergantian sejumlah pejabat di tubuh Polri adalah hal biasa. “Proses mutasi secara alamiah (karena ada) yang pensiun,” ucapnya, Sabtu (18/12/2021).
Selain itu, perpindahan posisi perwira di institusi tempatnya bekerja merupakan bagian dari pengelolaan lembaga. “Tour of duty and area, serta penyegaran,” terang perwira tinggi bintang dua tersebut.
Selain tujuh Kapolda, Polri juga mengganti beberapa Kapolres. Termasuk Kapolres yang bertugas di bawah Polda Metro Jaya.
Belum lama ini, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran memang meminta jajarannya dievaluasi. Dia menyampaikan hal itu setelah mendapat informasi bahwa anak buahnya di Polres Metro Jakarta Timur tidak sigap merespons laporan masyarakat.
Meski demikian, pemerhati isu kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies Bambang Rukminto menilai bahwa secara umum perubahan pejabat Polri itu biasa-biasa saja. “Rata-rata hanya rolling yang barusan keluar atau masuk sekolah,” paparnya. Selain itu, ada beberapa pejabat yang harus diganti karena memasuki usia pensiun.
Misalnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri. Dia dimutasikan menjadi pati Bareskrim Polri dalam rangka pensiun. Namun, hal itu tidak memengaruhi posisinya di KPK. Karena itu, dia memandang rotasi pati dan pamen Polri tersebut belum menunjukkan pemberian sanksi kepada pejabat yang berkinerja biasa saja. “Masih ekor-ekor. Kepalanya cuma diganti saja, tidak dipotong,” tegasnya.
Padahal, lanjut Bambang, gebrakan yang dimunculkan Kapolri sudah baik. Sayang, hal itu baru keras sebatas di atas meja. (Dasuki)