Kota Tasikmalaya, Demokratis
Seiring dengan selesainya tahap pembangunan Pasar Pancasila, maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kota Tasikmalaya mengadakan pengundian kios tempat usaha kepada para pedagang Pasar Pancasila di Gedung PIK Jln. Letjen Mashudi, Kamis (6/1/2022).
Dengan pembangunan pasar ini bisa kondusif dan berjalan lancar. Kondusif ini akan terjadi bila transparansi dan keterbukaan semua pihak terutama leading sector dari Dinas Perindag, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kota Tasikmalaya itu sendiri. Dan diharapkan melalui pengundian ini bisa dilakukan secara transparan, jujur, adil seperti halnya yang diharapkan dari salah satu pedagang Pasar Pancasila Dede Muharam kepada awak media ketika pengundian berlangsung.
“Kami belum menerima informasi kelebihan kios dan ini harus tersampaikan siapa yang berhak menempati kios itu nantinya, apakah akan dilelang, dijual atau diberikan,” ucap Dede Muharam selaku pedagang yang juga Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya ini.
Disebutkannya, pembangunan Pasar Pancasila ini menggunakan uang APBD Provinsi, sehingga hal ini yang menimbulkan pertanyaan publik dan sampai hari ini pihaknya belum tahu tentang adanya kelebihan kios tersebut. Saluran informasi tersumbat kepada para pedagang karena tidak ada sosialisasi yang benar. Sangat disayangkan pedagang, dalam pengundian ini mengisi fakta integritas namun tanpa didasari kop surat yang jelas.
“Fakta integritas ini harusnya pedagang dan lembaga. Kami tandatangan fakta integritas itu harus di atas materai, tapi kenapa kop suratnya kosong. Secara pribadi pernah ditanyakan di group Hipala, namun tidak ada jawaban yang jelas,” ungkapnya.
Edi, salah satu pedagang lainnya meminta kejelasan dan keterbukaan agar aspirasi warga dalam hal ini pedagang Pasar Pancasila dapat terpenuhi.
“Ada kelebihan kios yang jumlahnya kami tidak tahu persis. Pasar Pancasila merupakan aset negara. Kami minta kepada dinas terkait harus ada kepastian dan jangan sampai jatuh ke tangan yang tidak berhak,” paparnya.
Sementara Desi Nuratiasari Kabid Sarana Industri dan Perdagangan mengatakan, sudah 300 pedagang terverifikasi dan total lapak di Pasar Pancasila sementara ini ada 334 kios.
“Di lantai 1 ada 64 kios terbuka, meja besar 16 kios, kios terbuka tanpa rollingdoor ada 30, kios tertutup ada 75 dan sisanya di lantai 2 ada 149 kios. Akan ada tahap ke dua untuk penjaringan mengisi sisanya. Namun kami belum bisa menyampaikan mekanisme untuk sisanya seperti apa. Itu ranahnya Kepala Dinas dan nantinya akan terbuka di publik untuk sosialisasinya,” terang Desi. (Eddinsyah)