Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menunjuk Mayjen Maruli Simanjuntak sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Pengangkatan Maruli sebagai Pangkostrad itu berdasarkan Surat Keputusan Jabatan 328 Perwira Tinggi TNI melalui Keputusan nomor 66/I/2022 tertanggal 21 Januari 2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Prantara Santosa mengatakan, Surat Keputusan jabatan Pangkostrad, Pangkoarmada, dan Pangkoopsudnas ditandatangani Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada Jumat, 21 Januari 2022 malam.
“Pangkostrad dijabat oleh Mayjen TNI Maruli Simanjuntak,” tutur Prantara dalam keterangannya, Sabtu (22/1/2021).
Mayor Jenderal TNI Maruli Simanjuntak merupakan perwira tinggi TNI AD yang saat ini mengemban tugas sebagai Panglima Kodam IX/Udayana. Lulusan dari Akmil 1992 itu juga berpengalaman di bidang Infanteri (Kopassus) dan Detasemen Tempur Cakra.
Jabatan terakhir sang jenderal bintang dua ini ialah Komandan Paspampres. Maruli juga merupakan menantu dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan.
Sejarah Pangkostrad
Berdasarkan situs resmi kostrad.mil.id yang dikutip, menjelang akhir tahun 1960 pimpinan Angkatan Darat (AD) menilai perlu adanya satuan militer yang bersifat mobil dan berkemampuan Linud siap tempur untuk menjalankan tugas di seluruh wilayah di Indonesia.
Untuk itu dibentuklah Cadangan Umum AD (Caduad) sesuai ide yang keluar dari Kasad Jenderal A.H Nasution. Gagasan tersebut mempunyai latar belakang mendesak, terutama terkait permasalahan Irian Barat yang saat itu masih menjadi sengketa dengan Belanda.
Pada 6 Maret 1961 yang telah ditetapkan sebagai hari lahirnya Kostrad, diresmikan Caduad dengan Mayjen TNI Soeharto ditunjuk menjadi Panglima Korra I Caduad dan Kepala Staf dijabat oleh Brigjen TNI Ahmad Wiranata Kusuma.
Berjalannya waktu dan sekian banyak operasi militer, Mayjen TNI Soeharto membuat telaah staf yang intinya perlunya dibentuk pasukan cadangan strategis. Gagasan itu disetujui dan berdasarkan Skep Kasad No: KPTS 178/2/1963 tgl 19 Feb.1963 diputuskan bahwa Korra I Caduad resmi menjadi Kostrad.
Adapun tugas pokok Kostrad adalah melaksanakan operasi militer, baik secara berdiri sendiri maupun bagian dalam suatu operasi gabungan, dalam rangka mempertahankan Negara Kesatuan Repiblik Indonesia (NKRI).
Daftar Nama Pangkostrad
Sejak berdiri, Kostrad telah dipimpin oleh sejumlah tokoh. Adapun daftar namanya adalah sebagai berikut:
- Mayor Jenderal TNI Soeharto1 Maret 1961 sampai dengan 2 Desember 1965
- Mayor JenderalTNI Umar Wirahadikusumah 2 Desember 1965 sampai dengan 17 April 1967
- Mayor Jenderal TNI A. Kemal Idris 17 April 1967 sampai dengan 11 Maret 1969
- Brigadir Jenderal TNI Wahono 11 Maret 1969 sampai dengan 20 Februari 1970
- Mayor Jenderal TNI Makmun Murod 20 Februari 1970 sampai dengan 26 Desember 1971
- Mayor Jenderal TNI Wahono 26 Desember 1971 sampai dengan 18 April 1973
- Mayor Jenderal TNI Poniman 18 April 1973 sampai dengan 4 Mei 1974
- Mayor Jenderal TNI Himawan Sutanto 4 Mei 1974 sampai dengan 4 Januari 1975
- Mayor Jenderal TNI Leo Lopulisa 4 Januari 1975 sampai dengan 19 Januari 1978
- Mayor Jenderal TNI Wiyogo Atmodarminto 19 Januari 1978 sampai dengan 20 Maret 1980
- Mayor Jenderal TNI Ismail 20 Maret 1980 sampai dengan 24 Januari 1981
- Letnan Jenderal TNI Rudini 24 Januari 1981 sampai dengan 24 Mei 1983
- Letnan Jenderal TNI Soeweno 24 Mei 1983 sampai dengan 30 Januari 1986
- Mayor Jenderal TNI Soeripto 30 Januari 1986 sampai dengan 21 Agustus 1987
- Letnan Jenderal TNI A.Sahala Radjagukguk 21 Agustus 1987 sampai dengan 15 Maret 1988
- Mayor Jenderal TNI Soegito 15 Maret 1988 sampai dengan 9 Agustus 1990
- Mayor Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar 9 Agustus 1990 sampai dengan 29 Juli 1992
- Mayor Jenderal TNI Kuntara 29 Juli 1992 sampai dengan 22 September 1994
- Letnan Jenderal TNI Tarub 22 September 1994 sampai dengan 4 April 1996
- Jenderal TNI Wiranto 4 April 1996 sampai dengan 20 Juni 1997
- Letnan Jenderal TNI Sugiono 20 Juni 1997 sampai dengan 20 Maret 1998
- Letnan Jenderal TNI Prabowo Subianto 20 Maret 1998 sampai dengan 22 Mei 1998
- Mayor Jenderal TNI Jhony J. Lumintang 22 Mei 1998 sampai dengan 23 Mei 1998
- Letnan Jenderal TNI Djamary Chaniago 23 Mei 1998 sampai dengan 24 November 1999
- Letnan Jenderal TNI Djadja Suparman S.I.P 24 November 1999 sampai dengan 29 Maret 2000
- Letnan Jenderal TNI Agus Wirahadikusumah 29 Maret 2000 sampai dengan 1 Agustus 2000
- Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu 1 Agustus 2000 sampai dengan 10 Juli 2002
- Letnan Jenderal TNI Bibit Waluyo 10 Juli 2002 sampai dengan 28 September 2004
- LetnanJenderal TNI Hadi Waluyo SIP MSC 3 November 2004 sampai dengan 2 Mei 2006
- Letnan Jenderal TNI Erwin Sudjono 2 Mei 2006 sampai dengan 13 November 2007
- Jenderal TNI George Toisutta 13 November 2007 sampai dengan 17 Februari 2010
- Letnan Jenderal TNI Burhanuddin Amin 17 Februari sampai dengan 5 November 2010
- Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo 5 November 2010 sampai dengan 9 Agustus 2011
- Letnan Jenderal TNI A.Y. Nasution 9 Agustus 2011 sampai dengan 13 Maret 2012
- Letnan Jenderal TNI M. Munir 13 Maret 2012 sampai dengan 3 Juni 2013
- Jenderal TNI Gatot Nurmantyo 3 Juni 2013 sampai dengan 26 September 2014
- Jenderal TNI Mulyono 26 September 2014 sampai dengan 31 Juli 2015
- Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi 31 Juli 2015 sampai dengan 15 Januari 2018
- Letnan Jenderal TNI Agus Kriswanto 15 Januari 2018 sampai dengan 23 Juli 2018
- Letnan Jenderal TNI Andika Perkasa 23 Juli 2018 sampai dengan 10 Desember 2018
- Letnan Jenderal TNI Besar Harto Karyawan 10 Desember 2018 sampai dengan 27 Juli 2020
- Letnan Jenderal TNI Eko Margiyono 27 Juli 2020 sampai dengan 25 Mei 2021
- Letnan Jenderal TNI Dudung Abdurachman 25 Mei 2021 sampai dengan 21 Januari 2022
- Mayjen (akan naik ke Letjen) TNI Maruli Simanjuntak 21 Januari 2022 sampai dengan sekarang.