Rabu, Oktober 30, 2024

Sejarah Hari Pejalan Kaki Nasional

Tanggal 22 Januari 2021 adalah Hari Pejalan Kaki Nasional, yang diperingati setiap tahun. Hari Pejalan Kaki Nasional ini ditetapkan oleh Koalisi Pejalan Kaki untuk mengenang peristiwa kecelakaan di kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat pada 22 Januari 2012 yang menewaskan sembilan orang pejalan kaki.

Lima tahun yang lalu, mobil yang dikendarai Afriyani Susanti dari arah Hotel Borobudur di Lapangan Banteng oleng di depan Gedung Kemendag, kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat, lalu menabrak pejalan kaki di trotoar, serta merusak halte bus di depan Gedung Kemendag.

Kecelakaan lalu-lintas maut sekaligus tragis itu terjadi di halte bis persis di depan Kantor Kementerian Perdagangan, Jalan Mohammad Ridwan, dekat kawasan Patung Pahlawan (banyak orang mengenalnya sebagai Tugu Tani), Jakarta Pusat.

Peristiwa itulah yang mendasari penetapan tanggal 22 Januari sebagai hari Pejalan Kaki Nasional. Koordinator Koalisi Pejalan Kaki (KoPK), Alfred Sitorus mengatakan lebih dari itu, peringatan lima tahun peristiwa tersebut juga menjadi pengingat bahwa puluhan nyawa pejalan kaki melayang di seluruh Indonesia.

Kini peringatan hari pejalan kaki tidak hanya untuk memperingati peristiwa Tugu Tani, tetapi juga untuk mensosialisaikan pentingnya keselamatan pejalan kaki.

Menurut Global Health Report on Road Safety 2018 yang dikeluarkan WHO, di tahun 2016 jumlah korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas mencapai 31.282 orang.

Dari jumlah tersebut, pejalan kaki menempati urutan kedua korban terbanyak yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas, setelah sepeda motor yang berada di urutan pertama yang mencapai 74 persen.

Dengan persoalan itu, Koalisi Pejalan Kaki akan menyuarakan dan mendorong upaya peningkatan keselamatan bagi pejalan kaki. Tahun ini, mereka mengadakan “Rapor Fasilitas Pejalan Kaki Kota/Kabupaten di Indonesia”.

Koalisi Pejalan Kaki akan menyusuri trotoar dan menilik aksesibilitas pada Jumat (22/1/2021) di Simpang Senen (Monumen Perjuangan, titik awal) – Tugu Tani (titik akhir Halte Tugu Tani).

“Melihat kembali Rapor Trotoar 2020 dari survei pada Desember lalu, Koalisi Pejalan Kaki membuat catatan awal tahun pejalan kaki bahwa fasilitas pejalan kaki yang nyaman masih menjadi jalan panjang di banyak kota/kabupaten di seluruh Indonesia,” tulis Koalisi Pejalan Kaki di Instagram.

“Bahwa fasilitas pejalan kaki mempunyai esensi aksesibilitas, harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi setiap kalangan masyarakat.” ***

 

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles