Jumat, September 20, 2024

Harga Cabe Anjlok, Petani Sudah Terbiasa

Berastagi, Demokratis

Para petani di dataran tinggi Kabupaten Karo mengeluhkan anjloknya harga jual cabe lokal yang hanya senilai Rp12.000 sampai dengan Rp15.000/kg di Pajak Roga Berastagi, Rabu (26/1/2022).

SE Bangun, salah seorang petani cabe dari Desa Tanjung Barus, Kecamatan Barus Jahe, kepada Demokratis mengungkapkan bahwa mereka para petani sudah terbiasa menjual cabe dengan harga yang murah. Meski demikian, petani tetap menanam cabe dengan harapan saat panen nanti harganya menjulang tinggi.

“Sekarang harga pupuk dan pestisida naik, tentu kita sebagai petani cabe yang sudah berulang kali bercocok tanam tanaman cabe sehingga punya pengalaman dalam aktivitas budidaya cabe,” katanya.

Menurutnya, untuk menghindari kerugian, para petani pun harus pandai-pandai menyesuaikan biaya perawatan cabe dengan mengurangi jumlah pupuk maupun pestisidanya.

“Di sini yang kita lakukan dalam hal budidaya adalah pengurangan biaya perawatan, misalnya dari sistem tabur pupuk menjadi mengkocor dalam pemupukan, penggunaan pestisida pun kita sesuaikan dengan kondisi tanaman dan iklim, sehingga pestisida yang kita gunakan tepat sasaran dan dosis,” tambahnya.

Tarigan, petani cabe dari Desa Tanjung Barus. Foto: Demokratis/AS

Dengan harganya cabe yang hanya senilai Rp15.000, tambah Tarigan, para petani tidak mendapatkan keuntungan dan syukur-syukur tidak mengalami kerugian sehingga mereka dapat kembali melakukan penanaman.

“Harapan kita ya kedepannya pemerintah atau dinas terkait dapat membantu kita petani dalam mengembangkan inovasi pertanian, baik dalam budidaya maupun pasca panen cabe, misalnya home industri dengan memproduksi cabe kering atau sambal,” tuturnya.

“Kita petani punya anak sekolah, kalau ditanya baiknya harga termurah mungkin di angka Rp25.000,” harap Bangun.

Sementara itu, Ketua LSM Getar Daut Tarigan yang juga Duta Petani Milenial Kabupaten Karo mengatakan, kedepannya minat anak muda generasi milenial di dunia pertanian harus ditingkatkan karena jumlah petani terus mengalami penurunan.

“Harapan kita generasi milenial Kabupaten Karo dapat berprofesi sebagai petani yang ikut berpartisipasi memajukan pertanian di Kabupaten Karo,” tuturnya.

Duta Petani Milenial ini berharap kedapannya para petani milenial dapat bersemangat dan terus melakukan pembenahan di dunia pertanian di Tanah Karo sehingga masyarakatnya dapat hidup lebih makmur dan sejahtera lagi.

“Kedepannya kita akan adakan penyuluhan pertanian yang bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Karo. Kita juga akan upayakan untuk permodalan untuk petani muda yang sungguh-sungguh,” pungkasnya. (AS)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles