Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Belum Sebulan Sudah Retak dan Pecah, LSM LPPA RI Sorot Rehab SDI Ta’buakang

Jeneponto, Demokratis

Terkait masalah kondisi fisik bangunan rehab SDI Ta’buakang di Desa Paitana, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto, Sulsel, kini kian jadi sorotan publik, lantaran nampak fisik bangunan itu belum sebulan usai dikerjakan namun sudah menampakkan pemandangan yang tidak sedap karena sudah meretak.

Karena belum sebulan lalu sudah ada kenampakan pada keretakan pecah parah pada dinding tembok di ruang kelas, maka diduga keras kontraktor bekerja asal-asalan karena disinyalir kuat lebih mengutamakan keuntungan besar ketimbang dengan kwalitas mutu pekerjaan, sekalipun yang sebenarnya itulah yang harus diprioritaskan.

Selain itu, juga pejabat terkait di kubu Disdikbud Kabupaten Jeneponto diduga tidak konsisten dalam pengawasan sehingga pihak rekanan leluasa bekerja asal-asalan tanpa digubris pihak yang berwenang di kubu Dikbud Kabupaten Jeneponto.

Atas kenampakan hasil pekerjaan yang dinilai bobrok itu, maka Ketua Lembaga Pengawasan Pengguna Anggaran (LPPA) RI, dengan tegas Samsuddin Nompo menyorot tajam pihak rekanan dan juga para pejabat terkait di kubu Disdikbud Jeneponto juga konsultan pengawas dinilai bekerja tidak profesional alias lari dari harapan.

Samsuddin Nompo dengan tegas menyatakan bahwa dalam kurung waktu dekat, pihaknya akan segera membuatkan laporan ke Kejati Sulsel.

“Saya sudah konsultasi dengan pihak APH dan kini saya sedang berupaya merampungkan semua bukti-bukti untuk segera kami laporkan ke Kejati Sulsel terkait rehab sekolah tahun 2021 dengan besar anggarannya kurang lebih 30 miliar yang dinilainya lebih parah ketimbang rehab 2019,” tegasnya.

Nompo menyebutkan bahwa terkait rehab satu unit ruang kelas, satu unit rumah dinas guru dan unit ruang kantor, Kabid Ketenagaan, Rahmat Sasmito yang bertindak sebagai PPK beserta rekannya sudah turun melihat langsung namun menurutnya retak tembok ruang kelas 4 tidak masuk anggaran.

Anehnya juga CV Muthia Karya Mandiri yang mengerjakan ruang kantor itu yang dikerjakan hanya bagian dalam saja, sementara bagian luarnya tidak dipoles sama sekali sehingga nampak kumuh gersang laksana bangunan yang sudah lama tak terhuni. (Tim)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles