Jakarta, Demokratis
Wakil Ketua DPR RI Koordinator Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel mengatakan para sarjana baru merupakan harapan, cahaya, dan energi baru bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
“Sarjana baru adalah cahaya baru bagi bangsa. Ia memberikan energi baru melalui kiprahnya sehingga menerangi kehidupan masyarakat,” katanya saat ceramah umum wisuda sarjana dan pasca sarjana Universitas Mathla’ul Anwar (Unma), Padeglang, Banten, dalam keterangan tertulisnya, Senin (31/1/2022).
Pada ceramah di universitas yang merupakan bagian dari organisasi keagamaan Mathla’ul Anwar itu, Rachmat Gobel mengatakan kepada para sarjana bahwa pilihannya cuma ada dua yaitu sukses atau gagal.
“Tentu tidak boleh gagal. Jadi harus sukses. Untuk itulah para sarjana baru harus mengerahkan segala kemampuan yang dimiliki. Dengan iptek dan imtak, melalui ilmu pengetahuan yang dipelajari di bangku kuliah serta melalui doa, kegigihan, dan keyakinan yang diserap dari kehidupan sehari-hari. Itu pengalaman saya saat diberi tantangan oleh ayah saya,” kata mantan Menteri Perdagangan itu.
Melalui kemampuan pikiran dan hatinya, lanjut Rachmat Gobel, para sarjana baru akan menjadi penggerak perubahan di masyarakat.
“Karena itu saya sebut para sarjana baru adalah cahaya bagi masyarakat dan bangsa,” katanya.
Para sarjana baru tersebut, lanjut dia, bisa berkiprah di perusahaan atau menjadi wirausaha mandiri.
“Buktikan kemampuannya. Jangan berpuas dengan selembar ijazah yang tak bisa ditukar dengan uang,” katanya.
Rachmat Gobel pun bercerita bahwa bangsa dan negara Indonesia sangat membutuhkan kiprah para sarjana baru yang masih segar.
“Indonesia memiliki keunggulan bonus demografi karena komposisi penduduknya didominasi usia muda. Sehingga mestinya masa depan Indonesia terang benderang karena banyak cahaya bersinar,” katanya.
Sebagai sarjana dari lembaga pendidikan Islam, kata Rachmat Gobel, maka para lulusan Universitas Mathla’ul Anwar merupakan aset tersendiri dalam ekonomi halal.
“Potensi pasar ekonomi halal sangat besar. Manfaatkan itu. Jadilah produsen ekonomi halal, jangan menjadi konsumen,” katanya.
Seperti terungkap dalam forum World Halal Summit akhir tahun 2021 lalu, potensi pasar ekonomi halal dunia mencapai 7 triliun dolar AS. Hal inilah yang harus dimanfaatkan Indonesia.
Mathla’ul Anwar merupakan organisasi yang berawal dari lembaga pendidikan modern yang berdiri pada 1916. Setelah itu berkembang menjadi organisasi keagamaan yang memiliki cabang di seluruh Indonesia. (Kurai)