Oleh Dr Mas ud HMN
Perkembangan dinamika perpolitikan Malaysia kian menarik untuk diamati. Soalnya apakah PM Mahathir dapat menyelesaikan masalah dalam negeri dengan sukses atau tidak. Antara lain proses hukum. Mengingat hukum di Malaysia menggunakan sistem yang rigid. Pada intinya jika ada dalil yang diragukan maka pengadilan akan menolak dengan hanya mengambil dalil yang tak diragukan.
Dalam kaitan hukum seperti kasus pembekuan rekening partai UMNO kini jadi isu besar di negeri Semenanjung tersebut. Publik Malaysia ingin tahu tentang kepastian tegaknya hukum.
Seperti yang upaya dilakukan Mantan Presiden UMNO, Datuk Seri Najib Razak menolak tindakan kerajaan untuk membekukan rekening partaì UMNO. Pernyataan ini disampaikannya baru-baru ini kepada media massa. Seperti disiarkan oleh Berita Harian sebuah media independen di bilangan Malaysia bahwa rekening partai UMNO dilindungi Undang-undang. Karena itu – putera pembentuk lahirmya Malaysia yakni Perdana Menteri kedua Temgku Abdurrazak- menolak tindakan tersebut.
Tokoh yang juga bekas Perdana Menteri itu menganggap tindakan ini adalah keterlaluan kerena UMNO sebagai partai politik, tidak sepatutnya turut dihukum.
“Barisan Nasional (BN) dan UMNO sudah kalah dalam Pilihan Raya Umum Ke-14 (PRU14) baru-baru ini. Hari ini, kita berdepan pula akibatnya termasuk membekukan akun (rekening) UMNO, akun beberapa partai dalam BN dan UMNO Negeri,” ucapnya.
“Jika mereka mau melakukan siasatan penyelidikan teruskan tetapi kenapa perlu membekukan rekening berkenaan. Sepatutnya tindakan diambil terhadap individu dan bukannya partai (UMNO) dan anggotanya,” ujarnya.
“UMNO adalah parti politik di bawah sistem demokrasi dan mempunyai tanggungjawab ke atas rakyat… Kita tidak menumbuhkan parti ini untuk suka-suka tetapi perlu menguruskan daripada peringkat akar umbi di cawangan, bahagian dan negeri,” katanya.
Najib yang juga anggota perlemen, berkata demikian ketika meresmikan konferensi UMNO Bahagian Pekan di Dewan Konvensyen Sultan Ahmad Shah.
Beliau turut mengakui bahwa walaupun kerajaan Pakatan Harapan (PH) banyak menabur janji kosong sepanjang kampanye PRU14 tetapi kelemahan dalam UMNO sendiri menyebabkan partai itu tumbang dan gagal menguasai kerajaan.
“Sebagai Presiden partai ketika itu, saya mengambil tanggungjawab dan meletak jabatan… kita semua di semua peringkat dalam UMNO termasuk diri saya melakukan kesilapan dan kita perlu bina semula UMNO.”
“Inilah masanya untuk kita kembali kepada perjuangan asal partai dengan sentiasa memberi keutamaan kepada matlamat asal partai.”
“Jadinya, pilihlah pemimpin yang dapat membawa UMNO kembali ke jalan yang benar. Tantangan besar dalam beberapa tahun kedepan akan datang perlu dihadapi dengan berani oleh pemimpin dan anggota UMNO,” demikian Najib menjelaskan.
Di atas semua kasus intern itu, kita dari Indonesia berharap semua dapat berlangsung dengan hukum yang adil dan berkepastian. Intinya masyarakat rukun dan bersatu. Ibarat bidal Melayu serumpun bak serai dan segagang bak sirih. Semoga!