Senin, November 25, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

UPI Anugerahi Raja LAK Galuh Pakuan Gelar ‘Penjaga Budaya Sunda’

Subang, Demokratis

Berkat atas komitmennya yang kuat dalam menjaga, merawat dan melestarikan seni dan budaya serta tradisi kesundaan Raja LAK Galuh Pakuan Rahyang Mandalajati Evi Silviadi dianugrahi gelar “The Guardian Of Sundanese Culture” (Penjaga Budaya Sunda) oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

Penganugrahan gelar itu diserahkan di tengah berlangsungnya kegiatan Seminar dan  Workshop bertajuk “Penguatan Karakter Melalui Pendidikan Seni” yang diselenggarakan UPI bersama Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan di Aula Pemkab Subang, Sabtu (7/12/2019).

Kegiatan Seminar dan Workshop sendiri diikuti 100 peserta dari kalangan seniman, budayawan, guru seni serta para pelatih sanggar se Kabupaten Subang dan sejumlah kabupaten/kota di Jawa Barat.

“Gelar ini kita sematkan kepada Raja LAK Galuh Pakuan Rahyang Mandalajati karena beliau memiliki komitmen yang kuat dalam menjaga, merawat dan melestarikan seni dan budaya serta tradisi kesundaan selama ini, sehingga gelar itu saya nilai layak untuk beliau,” ujar Wakil Dekan Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD) UPI Bandung, Tri Karyono.

Gelar tersebut, sambung dia, layak disandang Raja LAK Galuh Pakuan karena selama ini menjadi tameng seni dan budaya Sunda yang menjadi tradisi di masyarakat LAK Galuh Pakuan.

“Kenapa saya sebut Raja sebagai tameng seni dan budaya Sunda, yang menjadi tradisi masyarakat LAK Galuh Pakuan yang selama ini dilakukan beliau, dan beliau berbeda dengan Raja-raja lainnya atau ketua adat lain, yang begitu konsen terhadap seni budaya Sunda yang menjadi tradisi di LAK Galuh Pakuan,” tegasnya.

Dia menyebutkan, ada hal yang luar biasa yang sudah dilakukan Raja LAK Galuh Pakuan yakni pemikiran yang feature oriented, yakni menyatukan tradisi dengan era modern yang tidak bisa ditolak oleh masyarakat manapun. Salah satunya membangun masyarakat melalui desa digital.

“Ini yang patut kita berikan acungan jempol juga, karena beliau memiliki pemikiran bahwa permasalahan era digital di kalangan masyarakat desa, bukan persoalan yang tabu yang harus disatukan dengan tradisi,” papar Tri.

Guru Besar Pendidikan Seni sekaligus Pengajar di S1 Dept Pendidikan Tari FPSD Prodi S2 dan S3 Pendidikan Seni Sekolah Pasca Sarjana UPI Bandung, Prof Dr Tati Narawati menyebut gelar “The Guardian Of Sundanese Culture” yang disematkan kepada Raja LAK Galuh Pakuan Rahyang Mandalajati Evi Silviadi merupakan anugerah tertinggi dari UPI kepada salah satu tokoh masyarakat.

“Gelar ini merupakan anugerah tertinggi dari UPI Bandung bagi tokoh masyarakat yang peduli terhadap seni dan budaya serta tradisi Sunda,” pungkas Guru Besar yang akrab dipanggil Prof Nara ini. (Abh)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles