Padang Lawas, Demokratis
Sejumlah warga di Desa Paringgonan, Kecamatna Ulu Barumun, Kabupaten Padang Lawas terus membicarakan soal bangunan mandi cuci kakus (MCK) di Desa Paringgonan yang dianggarkan di APBDesa tahun 2018, hingga saat ini 2019 “masih terbengkalai”, papan merek bangunan MCK pun tak ada, demikian juga bangunan bak penampung, sehingga kegiatan fisik Dana Desa tersebut terkesan proyek siluman. Kepala Desa pun sangat sulit untuk dijumpai awak media soal pembangunan MCK dan bak air tersebut.
Konon kabarnya isu-isu yang berkembang di tengah masyarakat Paringgonan bahwa Kepala Desa saat ini diduga sedang sibuk dan lagi asyik menikmati bini keduanya, sehingga pelayan publik terhadap warganya sendiri menjadi macet, apalagi dengan bini pertama di Desa Paringgonan. Namun Nasution salah satu warga Paringgonan mengatakan Irham Hasibuan agak sering berada di rumah Arpan selaku Kades Pasir, Kecamatan Sosa karena Arpan adalah selaku pariban dari Irham.
Beberapa kali awak media termasuk Demokratis menjumpai Irham Hasibuan selaku Kades Paringgonan tidak berhasil ditemuai, selalu menghindar, bahkan istrinya pun acuh tak acuh terkesan kurang ramah kalau ditanya soal posisi Irham selaku suaminya apakah ada di rumah.
Salah satu tokoh masyarakat Paringgonan R Siregar mengatakan bahwa pembangunan MCK bisa terbengkalai, akibat kurang ada sikap transparansi atau keterbukaan dari penggunan anggaran Dana Desa TA 2019 tersebut dengan tujuan agar masyarakat tidak mengetahui berapa, dan kemana saja uang Dana Desa dipergunakan.
“Dan kalau dibuat papan merek maka publik mengetahuinya, seandainya dengan bangunan MCK dan bak air dengan ukuran telah ada sementara anggaran untuk bangunan terlalu besar, sehingga masyarakat bertanya-tanya, kok besar sekali anggaran untuk bangunan seperti itu?” ujar Regar pada Demokrats (28/11) di Sibuhuan. (UNH)