Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kepala SMK Jadi Kontraktor Proyek Swakelola dan Guru Menjabat Sebagai Konsultan

Bandung, Demokratis

Bantuan APBN 2021 yang dikucurkan melalui Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek ke sebanyak 900 SMK pada tahun 2021 yakni, SMK yang ditunjuk untuk menjadi SMK Pusat Keunggulan, 490 di antaranya adalah SMK yang telah menerima bantuan pendanaan program Center of Excellence (CoE) pada 2020 lalu. Bantuan yang dikucurkan untuk SMK Pusat Keunggulan berkisar antara Rp2 miliar sampai Rp5 miliar untuk masing-masing SMK. Kepala SMK telah mengikuti pelatihan manajerial dan kepemimpinan yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Direktur Jenderal Pendidikan Sekolah Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Wikan Sakarinto mengatakan, setelah dua tahun pertama berjalan, Kemendikbud akan melakukan evaluasi dan penilaian untuk memastikan teaching factory, kurikulum, serta link and match dengan dunia industri betul-betul berjalan di SMK penerima bantuan.

Tapi kenyataannya, Kepala SMK jadi kontraktor proyek swakelola di sekolah yang dipimpinnya, yakni proyek Ruang Praktek Siswa (RPS). Dan lebih aneh lagi, salah seorang guru menjabat sebagai konsultannya yakni guru PNS di SMK 6 Bandung.

“Program SMK Pusat Keunggulan atau SMK CoE itu filosofinya bukan ngasih duit buat bikin gedung dan beli alat. Itu nomor dua,” jelasnya.

Tujuan utama dari program itu, tandas Wikan, adalah mampu menciptakan kepala sekolah dan guru-guru SMK yang memiliki inovasi dan berani berubah dan memastikan link and match dengan dunia usaha dan industri.

“Bikin kreativitas, punya ide, bikin terobosan, baru dikasih duit untuk bikin gedung dan beli alat. Saya ingin kepala sekolah itu ‘gila’ kreatif,” ungkapnya.

Tapi apa yang terjadi, kepala sekolah dan guru-guru SMK yang diharapkan memiliki inovasi dan berani berubah dan memastikan link and match dengan dunia usaha dan industri, kenyataannya kepala sekolah penerima bantuan telah pindah sekolah ke sekolah lain sebelum ruang RPS selesai dan dapat digunakan siswa. Contohnya kepala SMKN 5 Pangalengan pindah ke salah satu SMK di Bandung. Kepala SMK 11 Bandung pindah ke SMK lain. (IS)

 

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles