Jakarta, Demokratis
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta Angelina ‘Angie’ Sondakh untuk mengungkap soal informasi dalang di balik korupsi Hambalang.
Hal itu menyusul pernyataan mantan politikus Partai Demokrat tersebut dalam sebuah tayangan video dirinya beberapa hari lalu soal kasus korupsi yang membelitnya.
“KPK mengajak pihak-pihak yang mengetahui dan memiliki bukti awal dugaan tindak pidana korupsi untuk dapat melaporkan aduannya kepada KPK,” ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (5/4/2022).
“Dari pengaduan tersebut selanjutnya tim akan melakukan validasi dan telaah, apakah memenuhi unsur-unsur dugaan tindak pidana korupsi yang menjadi kewenangan KPK atau tidak,” sambungnya soal saluran laporan korupsi ke KPK.
“Bagi masyarakat yang ingin melaporkan aduan dugaan tindak pidana korupsi kepada KPK dapat mengirimkannya melalui email: pengaduan@kpk.go.id,“ tambahnya.
Ali juga berharap, para mantan narapidana korupsi dapat menyampaikan pesan-pesan ajakan kepada masyarakat, agar jangan sampai melakukan atau terlibat tindak pidana yang merugikan negara tersebut.
“Karena hukuman pidana korupsi secara nyata memberikan efek jera tidak hanya bagi diri pelaku, tapi juga berdampak kepada keluarga, kerabat, dan lingkungan sekitar,” ungkapnya.
Sebelumnya, Angelina Sondakh mengaku mengetahui siapa dalang kasus megakorupsi Wisma Atlet SEA Games 2011 di Palembang, yang ikut menyeretnya ke penjara.
Puteri Indonesia 2001 itu memastikan bahwa dia tidak seorang diri ketika melakukan korupsi. Apabila dipikirkan secara logika, wanita yang akrab disapa Angie ini menekankan, ia tidak bisa melakukan korupsi itu sendirian.
“Enggak ada orang yang bisa korupsi sendiri. Saya ini siapa? Saya hanya orang yang datang dari Manado, masuk ke politik. Dipikir secara logika, enggak akan masuk akal. Tapi ya sudah, akhiri diskusi. Pentingkah? Rasanya kan itu sudah usang juga?” ujar Angie.
Angie mengaku memilih bungkam soal dalang mega korupsi Wisma Atlet SEA Games Palembang karena takut keselamatan anaknya, Keanu Massaid, terancam. Perempuan yang pernah dua kali terpilih sebagai anggota DPR fraksi Partai Demokrat ini sangat meyakini kebenaran kasus itu suatu hari akan terungkap, tanpa harus dia sebut tokohnya. (Dasuki)