Kata “politik” kerap disamakan dengan akal-akalan ataupun dekat dengan perilaku yang tidak punya moral. Padahal, arti politik menurut kamus tidak demikian artinya.
Saat ini masyurlah konseplah pemikiran bahwa politik itu identik dengan wani piro (berani berapa). Yang sama dengan politik ekonomi dan politik kekuasaan. Yang ekonomi berorientasi uang dan yang berorientasi jabatan adalah kekuasaan. Atau berjalan seiring ekonomi dan kekuasaan sekaligus.
Demikianlah kondisinya terhadap kita. Kata politik sering dipakai dalam dunia partai dan kekuasan. Kita mengartikan kekuasaan. Hingga hampir tidak mungkin bicara program atau rencana partai tanpa bicara politik. Itulah yang melekat dengan seseorang yang aktif dalam satu partai politik.
Menarik yang disebutkan oleh Profesor Yusril Mahendra yang mengatakan dengan politik kita berbuat kebaikan. Sebab, dalam politik terkandung kekuatan. Apabila politik dimotivasi oleh niat baik, maka hasilnya pun akan baik. Kecuali dilakukan dengan jahat atau buruk.
Alasan demikian dibenarkan juga oleh banyak pihak, bahwa politik itu baik. Sehingga banyak yang bergiat di lapangan politik. Seperti partai politik dan semacamnya.
Maka dibuat semacam pemandu, yang dinamakaan bingkai politik sebagai batas yang mana politik yang baik dan mana yamg buruk. Agar politik yang baik itu disarankan dan dikerjakan. Sementara politik yang tidak baik itu dijauhi.
Moral politik sebagai timbangan yang baik dan buruk disebut dangan bahasa moral politik. Agar jangan politik sembarangan. Moral memberi arah.
Sehingga mudah dipahami kata bingkai moral politik. Sesungguhnya berasal Syafii Maarif sebagai respons ahli sejarah politik Indonesia terkenal. Bahkan dalam program partai ia sering mengingatkan selalu memakai dan memegang prinsip moral politik agar tidak terjadi partai politik no dan kegiatan politik yes.
Maksudnya politik partai itu tidak dan kegiatan poitik setuju atau ya. Intinya memisahkan konsep politik dari partai politik. Inilah respons dari Syafii Maarif.
Dari megambil faham dari kondisi sekarang ini yang politik itu sarat dengan kekuasan dan uang dengan pendapat Yusril Mahendra dam Safii Maarif dapat kita simpulkan bahwa politik di Indonesia kini. Hingga perlu dipahami konsep politik sesungguhnya. Kesimpulannya jalan Indonesia berkemajuaan dalam politik khususnya.
Kini tiba masanya kita menggunakan konsep moral politik. Yang terbaik bagi bangsa ya itu terbaik untuk kita. Politik ke arah berkemajuan. Semoga!
Jakarta, 7 April 2022
*) Penulis adalah dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof Dr Uhamka (UHAMKA) Jakarta. e-mail: masud.riau@gmail.com