Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sejarah Membangunkan Sahur

Banyak tradisi untuk membangunkan sahur di Indonesia. Ada yang menggunakan musik, rebana, dan beberapa alat lainnya.

Tradisi membangunkan sahur dilakukan oleh umat muslim di Indonesia dengan cara berkeliling kampung. Tradisi membangunkan sahur ini bahkan dinilai membantu warga untuk bangun menyiapkan hidangan sahur.

Namun bagaimana cara umat terdahulu membangunkan sahur?

Membangunkan sahur ternyata sudah terjadi sejak masa silam. Hal itu seperti yang disampaikan oleh Syekh Athiyah dalam Fatawa Al-Azhar 8/284:

Cara membngunkan sahur pada zaman dulu salah satunya dengan berjalan keliling.

Saat itu, jetika Utbah bin Ishaq datang ke Mesir sebagai Gubernur di masa Abbasiyah, Khalifah Muntasir Billah, ia berjalan kaki untuk mengajak sahur dari Fustat sampai Masjid Jami’ Amr bin Ash pada 238 H.

Kemudian, ada juga membangunkan sahur dengan cara mengumumkan di Masjid.

Pada zaman dulu, ada seseorang yang bernama Zamzami. Ia membangunkan sahur dari atas Masjid, ditemani dua anak kecil, ia mengumumkan: “Orang-orang yang tidur! Bangunlah untuk Sahur!” Tidak hanya itu, dalam fatwa Al-Azhar menyebutkan juga membangunkan sahur ada yang menggunakannya dengan cara melantunkan syair-syair.

“Dialah orang pertama penduduk Mesir yang pagi-pagi melagukan Bazah dengan lagu dan orang-orang memakai gendang,” tulis fatwa Al-Azhar.

Membangunkan sahur juga ada yang menggunakan lentera. Fatwa Al-Azhar menjelaskan bahwa dahulu Ibnu Batutah menyaksikan dalam petualangannya dan menjumpai di Makkah ada perayaan Ramadhan.

Kemudian mereka menggantungkan dua lentera untuk sahur agar orang yang tidak mendengar azan bisa melihat lentera tersebut. ***

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles