Jakarta, Demokratis
Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Yaqut Cholil Qoumas, memberikan sinyal mendukung penuh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjadi calon presiden (Capres) di tahun 2024 mendatang. Sinyal dukungan itu disampaikan Yaqut dalam acara Tasyakuran Harlah ke-88 GP Ansor, Minggu (24/4/2022).
Apalagi, kontestasi kepemimpinan nasional 2024 menjadi sebuah babak baru dalam satu dekade ke depan. Sesudah dua kali menjabat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak dapat lagi mencalonkan diri.
Hal ini membuka kesempatan seluasnya bagi calon-calon baru yang potensial memimpin negeri. Sosok Erick Thohir dinilai tepat untuk melanjutkan capaian Jokowi.
Menurut Yaqut, sebagai sebuah organisasi besar, Ansor memilki peran strategis untuk dapat memunculkan calon sendiri, apalagi mengingat Ansor menginduk kepada Nahdlatul Ulama (NU), makin memperluas dan memperkuat posisinya.
Namun, secara tegas Yaqut Cholil Qoumas memilih untuk mencalonkan Erick Thohir sebagai calon pemimpin bangsa di 2024 dan selanjutnya.
Tidak hanya itu, pria yang biasa dipanggil Gus Tutut ini bahkan menegaskan memerintahkan semua kader dan anggota Ansor serta Banser, untuk menyediakan punggung dan pundak mereka mengusung Erick Thohir.
“Erick Thohir merupakan sosok pemimpin yang tidak hanya visioner tapi juga selalu dapat menyelesaikan masalah dengan baik dan jitu. Dengan gayanya yang komunikatif, akomodatif dan tak berjarak dengan rakyat, Erick mampu untuk memberikan optimisme bagi seluruh rakyat Indonesia,” ucap Yaqut, seperti dikutip keterangan tertulis yang diterima, Rabu (27/4/2022).
Berbagai contoh positif sudah ditunjukkan Erick bagaimana peduli terhadap persoalan keagamaan. Contoh, bersama dengan seluruh keluarga besarnya, Erick juga melaksanakan dan melanjutkan amanah sang ayah untuk membangun masjid dan menggunakannya bagi kemaslahatan umat.
Sebagai salah satu warga Nahdliyin, Erick memang tak bisa dilepaskan dari santri dan pesantren. Erick Thohir sendiri memiliki hubungan kedekatan yang luar biasa dengan NU.
Sebagai anggota kehormatan Banser, Erick Thohir selalu memberikan dukungan kegiatan-kegiatan PBNU, seperti mendukung berdirinya 250 Badan Usaha Miliki NU (BUMNU) untuk mewujudkan ekonomi umat.
Sikap Erick terhadap keindonesiaan juga sejalan dengan GP Ansor yang berkomitmen jihad untuk NKRI. Juga menjunjung tinggi keberagaman dan perbedaan yang menjadi kekuatan bagi Indonesia. Erick Thohir juga diketahui sering berdiskusi dengan keluarga besar Banser, GP Ansor, dan NU dalam upaya meningkatkan dan menjaga NKRI.
“Wasilah-nya macam-macam perantaranya macam-macam salah satu perantaranya adalah bagaimana kita mampu mendudukkan kader terbaik kita, Erick Thohir, menjadi pemimpin negeri yang kita cintai ini. Kita semua berkewajiban dan saya siap memberikan komando, sampai tujuan,” kata Gus Yaqut.
Erick dinilai sebagai salah satu menteri terbaik yang dimiliki Indonesia, dan kinerjanya sangat baik. Karena itu, sangat layak untuk menjadi pemimpin di masa depan. Apalagi, dia dinilai kader terbaik GP Ansor dan Banser.
“Sebagai ketua umum, saya memerintahkan kepada seluruh kader GP Ansor, dan barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk menyerahkan punggungnya, memberikan pundaknya sebagai panjatan untuk mengangkat kader terbaik kita, agar ketika di atas sebagai yang terbaik kita ini mampu mengangkat sahabat-sahabat yang lain yang masih di bawah,” ucap Yaqut.
Gus Tutut menambahkan, para kader Ansor selalu taat kalau diperintah, dan diinstruksikan oleh pimpinannya. Dengan demikiaan, secara politik jika kader tidak taat dengan apa yang diperintahkan pimpinan Ansor akan siap didepak dari barisan Ansor.
Hal ini berlaku untuk semua struktur Pemuda Ansor dan barisan Ansor Serbaguna, baik pimpinan pusat pimpinan wilayah, pimpinan cabang, anak cabang sampai ranting dan ketika sudah menjadi barisan.
Erick yang menjabat Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah dan mendapat pengharaagn sebagai Penggerak Ekonomi Syariah oleh Majelis Ulama Indonesia, dinilai konsisten dan kongkrit bekerja untuk kebangkitan ekonomi umat.
Mulai dari hulu ke hilir, Erick Thohir mendorong program ekonomi umat. Di sisi hulu, ia meluncurkan program Muslim LeaderPreneur di Masjid Istiqlal.
Muslim LeaderPreuner akan melaksanakan program yang komprehensif mulai dari pelatihan, pendampingan, pemberian penghargaan hingga akses pembiayaan yang bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Sementara, kebijakan ekonomi umat di sisi hilir, Erick membuat afirmasi kebijakan. Misalnya, program kemitraan Pertashop untuk pesantren maupun masjid, program Makmur, Kredit Usaha Rakyat, Mekaar, dan pasar digital UMKM.
Selain itu, yang kini terlihat jelas bagaimana merger BSI, penyatuan 3 bank syariah milik BUMN, akan masuk 5 besar bank di Indonesia dan 10 besar bank syariah di dunia.
Terakhir, BUMN melalui PPA juga membantu penguatan Bank Muamalat sebagai bank syariah yang didirikan oleh umat Islam di Indonesia.
Erick juga mendorong Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memfokuskan penggunaan zakat BUMN untuk pendidikan di desa. Baginya, alokasi dana zakat di desa sangat penting mendukung pendidikan. Sebab, anak-anak di desa juga memiliki potensi untuk meraih kesuksesan. (Red/Dem)