Bekasi, Demokratis
Empat hari setelah lebaran 1443 H, kemacetan arus lalu lintas di jalan alteri kerap terjadi. Kali ini kemacetan lalu lintas mulai terjadi dari Kota Bekasi menuju arah timur. Sejumlah masyarakat mengeluhkan kemacetan lalu lintas dari arah barat menuju timur itu.
“Sejauh 1,5 km dari arah Kota Bekasi menuju Tambun ditempuh selama dua jam. Waduh pak, dua jam di perjalanan dari Pasar Baru Kota Bekasi ke Toyogiri Jl. Diponegoro. Tak satu pun polisi yang mengaturnya,” kata sejumlah ibu rumah tangga kepada Demokratis, Sabtu (7/5/2022).
Kemacetan arus lalu lintas ini diperparah oleh Pak Ogah di lampu merah Indoporlen, tepatnya di depan PT. Sinde. Karena Pak Ogah di lampu merah di Indoporlen itu mengutamakan kendaraan masuk ke daerah Rawakalong atau ke Perumahan Perumnas 3, untuk mengharapkan uang Rp500 dari pengemudi. Pak Ogah ini tak peduli soal kemacetan.
Dari pengamatan Demokratis, kemacetan lalu lintas di Jln. Diponegoro menuju arah timur itu benar-benar parah. Kendaraan besar dan kecil tumpah melintasi daerah itu. Sangat disayangkan petugas kepolisian maupun petugas Dishub Kabupaten Bekasi, tidak ada yang mengaturnya.
Hingga kini kemacetan masih terjadi, kata beberapa informasi hal ini karena imbas ditutupnya jalan tol, sehingga seluruh kendaraan menuju arah Pulau Jawa, Jawa Barat, melintasi Jalan Diponegoro. Sementara beberapa titik kemacetan di daerah ini cukup banyak yang dikuasai oleh Pak Ogah. Petugas kepolisian Kabupaten Bekasi diharapkan segera turun ke jalan untuk mengatur kemacetan, membuat aktivitas masyarakat sangat terganggu. (Juanda Sipahutar)