Pada 17 Mei 1978, peti mati berisijasad Charlie Chaplin yang hilang sejak Maret telah ditemukan. Pada 11 pekan sebelumnya, makam sang komedian senyap itu digali dari ladang sekitar satu mil jauhnya dari rumah Chaplin di Corsier, Lausanne, Swiss.
Polisi Swiss telah menangkap dua pria, yakni seorang warga Polandia, Roman Wardas (24 tahun) dan seorang warga Bulgaria, Gantscho Ganev (38 tahun). Menurut polisi, mereka telah mengaku mencuri peti mati Chaplin dan menguburnya kembali.
Polisi melacak kedua tersangka dengan mengawasi 200 kios telepon dan menyadap telepon keluarga Chaplin. Langkah ini dilakukan setelah keluarga tersebut dituntut membayar uang tebusan sebesar 400 ribu euro untuk pengembalian jasad Chaplin.
Istri mendiang Charlie Chaplin, Lady Oona Chaplin (51 tahun) menolak untuk membayar tebusan. “Charlie akan menganggapnya konyol,” ujarnya seperti dikutip laman BBC History, Selasa (17/5/2022).
Lady Chaplin, putri penulis drama Eugene O’Neill mewarisi sekitar 12 juta euro setelah kematian suaminya. Pasangan dan delapan anak mereka telah tinggal di Lausanne sejak 1952.
Dalam panggilan setelah penculikan peti mati, para penculik membuat ancaman untuk menyakiti dua anak bungsunya. Namun keluarga tetap bungkam tentang tuntutan tebusan itu dan berbagai rumor pun beredar tentang peti mati yang hilang.
Satu laporan Hollywood menyatakan bahwa makam Chaplin digali karena ia adalah seorang Yahudi yang dimakamkan di pemakaman non-Yahudi. Kendati begitu seorang juru bicara Chaplins mengatakan, keluarga sangat senang dan lega bahwa cobaan ini telah berakhir.
Inspektur Gabriel Cettou, kepala polisi Jenewa, mengatakan kedua pria itu didakwa dengan percobaan pemerasan dan mengganggu ketenangan orang mati. Pelaku dihukum pada Desember 1978 karena mencuri peti mati dan mencoba memeras uang dari keluarga Chaplin.
Wardas dijatuhi hukuman kerja paksa empat setengah tahun karena mendalangi rencana aneh untuk menahan tubuhCharlie Chaplinuntuk tebusan. Dia mengatakan terinspirasi oleh sebuah artikel tentang kasus serupa di sebuah surat kabar Italia.
Ia meyakini itu adalah jawaban atas kesulitan keuangannya. Kaki tangannya dari Bulgaria, yang digambarkan sebagai “pria berotot” dengan rasa tanggung jawab yang terbatas, diberi hukuman percobaan 18 bulan.
Peti mati Sir Charles dimakamkan kembali di kuburan beton anti-maling. Komedian legendaris itu meninggal pada Hari Natal tahun 1977 di usia 88 tahun. Dia dimakamkan dua hari kemudian di desa Corsier di perbukitan di atas Danau Jenewa. ***