Jeneponto, Demokratis
Menindaklanjuti Jaringan Induk Kelara Kareloe ruas dua alami kebocoran dan kerusakan Wakil Bupati H. Paris Yasir langsung mengadakan rapat koordinasi.
Rapat koordinasi yang berlangsung di ruang kerja Wakil Bupati turut dihadiri Satker TPOP Provinsi Sulawesi Selatan, PPK Op Irigasi Balai Pompengan Wilayah Sungai Jeneberang, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas PU, Kepala Bappeda, Beberapa Camat, Kepala Desa, Lurah, GP3A dan beberapa tokoh/pemerhati irigasi di Jeneponto.
Diketahui Jaringan Induk Kelara Kareloe sejak diresmikan Presiden Joko widodo, telah menjadi andalan untuk pasokan air ratusan hektare sawah di Kabupaten Jeneponto.
Pemerintah Kabupaten Jeneponto melakukan pemantauan langsung terhadap Jaringan Irigasi Kelara Kareloe yang rusak.
Dari hasil pantauan diketahui jaringan irigasi itu terputus karena mengalami kebocoran menyusul hujan lebat yang mengguyur beberapa pekan sebelumnya.
Menurut keterangan yang diperoleh di lapangan, perbaikan jaringan induk tersebut sulit dilakukan secara darurat, apalagi langsung oleh petani, karena kerusakan yang tergolong cukup parah.
“Sebagian besar areal sawah di Jeneponto kini dalam kondisi siap tanam. Persiapannya terganggu setelah Jaringan Induk Kelara Kareloe terputus. Ancaman gagal tanam kian jelas jika kerusakan jaringan irigasi itu tidak segera diperbaiki,” ujar Wakil Bupati.
Sekadar diketahui bahwa meski air irigasi mengering, petani setempat tetap mengerjakan sawah mereka dengan menggandalkan air hujan.
Namun, karena tidak turun dengan intensitas tinggi, air hujan tidak bisa mengairi sawah mereka secara maksimal.
Pemerintah Kabupaten Jeneponto hingga berita ini dirilis sedang mengupayakan penanggulangan untuk perbaikan Jaringan Induk Kelara Kareloe Ruas Dua yang rusak tersebut. Pasalnya, jaringan tersebut menjadi andalan dan tanggung jawab bersama. (Hamza Sila)