Sukabumi, Demokratis
Kota Sukabumi menjadi yang pertama di Jawa Barat dan Indonesia yang mencanangkan duta Hak Asasi Manusia (HAM) di kalangan pelajar. Pencanangan dan pelantikan duta HAM pelajar Kota Sukabumi ini dilakukan dalam rangka hari HAM Sedunia ke-71 di SMP Negeri 1 Sukabumi, Rabu (18/12/19).
Keberadaan duta HAM pelajar ini untuk semakin mengokohkan Sukabumi sebagai kota peduli HAM di Indonesia yang diberikan Kementerian Hukum dan HAM pada 10 Desember 2019 lalu.
“Ada pertanyaan kenapa duta HAM perlu dibentuk di kalangan pelajar, karena kini tantangan berbeda dengan dulu,” ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.
Pada waktu dulu, katanya, sangat sulit melihat pelajar tawuran dan proses bullying di kalangan pelajar. Selain itu, dulu namanya informasi soal radikalisme juga sulit. Namun berdasarkan data Kementerian Hukum dan HAM menyatakan dari hasil penitian 23 persen paham radikalisme masuk di pelajar. Oleh karenanya perlu percepatan pembangunan di kalangan pelajar yang berhubungan dengan HAM.
Wali Kota juga mengatakan HAM adalah nilai-nilai universal yang melekat dalam kehidupan seseorang. Misalnya seseorang di tengah keragaman dan perbedaan melaksanakan peribadatan sesuai keyakinan, hak politik yakni hak dipilih dan memilih, berhak secara ekonomi meningkat kesejahteraannya dan berhak secara sosial kemasyarakatan dan budaya mengembangkan budaya yang diyakininya. “Saya bersyukur terjadi kolaborasi di SMP 1 Sukabumi pada acara ini ada tarian Sunda dan Barongsai,” cetus Fahmi.
Menurutnya, hal ini menunjukkan bagaimana perbedan budaya dan sosial tidak boleh menciptakan diskriminasi dan intimidasi dan ini disebut nilai HAM. “Alhamdulillah, Pemkot berinisiatif membentuk duta HAM di kalangan pelajar dan baru satu-satunya di Indonesia yang membentuk duta HAM di kalangan pelajar. Harapannya duta HAM bukan hanya sifatnya seremonial dan mari sama-sama yang sudah dikukuhkan melaksanakan tugasnya dengan baik,” katanya.
Sosialisasi yang berhubungan dengan HAM, tambahnya, dapat dimulai dari teman sebaya, lingkungan SD, dan rumah tangga serta keluarga. ”Selamat berkarya dan berprestasi tunjukkan para duta HAM pelajar adalah siswa yang layak bukan hanya di Sukabuni tapi Jabar dan nasional,” ujar Fahmi.
Selain itu menjadi contoh bagi siswa yang lain. Terakhir Wali Kota berpantun, ”Anak kucing anak ayam, bermain-main di halaman. Jadikan Sukabumi sebagai kota HAM, agar masyarakat menjadi nyaman”.
Plt Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sukabumi Ujang Supardi mengatakan, pencanangan duta HAM ini mengokohkan rasa kasih sayang di antara teman dan saling menghargai di antara pelajar. Di mana para pelajar dapat menjadi duta HAM di sekolah dan lingkungannya.
Data Bagian Hukum Pemkot Sukabumi, tujuan dibentuknya duta HAM dalam rangka hari HAM Sedunia 10 Desember dan impelementasi kota peduli HAM yang diraih Kota Sukabumi untuk ke lima kalinya. Dalam momen ini disampaikan pengenalan dasar-dasar hak asasi manusia dan isu HAM di lingkungan sekolah sehingga ada pemahaman seragam isu HAM di sekolah. (Iwan)