Jakarta, Demokratis
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan, Kamis (2/6/2022). Dalam OTT, tim KPK menjerat sejumlah orang termasuk mantan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti.
Kepastian diciduknya Haryadi disampaikan Ketua KPK Firli Bahuri. Awalnya, dia menyampaikan anak buahnya menggelar OTT di kawasan Yogyakarta.
“Saat ini KPK sedang melakukan tangkap tangan di wilayah Yogyakarta. Sampai saat ini, rekan-rekan kami masih bekerja,” kata Firli dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan pada Selasa malam (2/6/2022).
Tak menjelaskan siapa saja, namun Firli membenarkan Haryadi ikut diangkut oleh anak buahnya.
“Betul, saudara HS,” tegasnya.
Selanjutnya, mantan Deputi Penindakan KPK itu minta agar masyarakat memberi waktu pada lembaganya. Sebab, tim yang bergerak di lapangan masih bekerja.
“Pada saatnya nanti KPK akan menyampaikan ke publik,” ujar Firli.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan Haryadi terjerat operasi senyap karena terkait dengan dugaan penyuapan. Namun, dia tak memerinci detailnya.
Ghufron hanya mengatakan ada sejumlah barang bukti yang ditemukan seperti dokumen dan uang. Tapi, dirinya ogah bicara lebih lanjut karena proses penyidikan masih terus dilakukan anak buahnya.
“Kami mengamankan sejumlah uang dokumen dan beberapa orang. Sementara jumlah uang dalam Dolar Amerika Serikat masih kami hitung,” tegasnya.
Haryadi sebenarnya baru saja mengakhiri masa jabatannya pada 22 Mei lalu dan digantikan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota hingga Pilkada 2024 mendatang.
Lalu siapa Haryadi Suyuti?
Dikutip dari walikota.jogjakota.go.id, Haryadi Suyuti adalah sosok kelahiran Yogyakarta, 9 Februari 1964. Dia adalah putera pertama dari Zarkowi Soejoeti dan Yayah Maskiyah.
Ayahnya pernah menjadi Rektor IAIN Walisongo Semarang, Sekretaris Jenderal Departemen Agama RI, Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi (1997 – 1999), Duta Besar RI untuk Republik Arab Suriah, dan juga aktif pada organisasi Muhammadiyah (antara lain Ketua Muhammadiyah Daerah Serang tahun 1965 – 1969) dan Ketua Dewan Pengawas Baitul Mal PP Muhammadiyah Tahun 1996-1997). Sedangkan ibunya pernah menjadi DPRD Propinsi Jawa Tengah.
Haryadi Suyuti menikah dengan Tri Kirana Muslidatun dan dikaruniai 2 orang anak. Yang pertama kuliah di Fak. Kedokteran UGM dan kedua masih duduk di bangku SD.
Pendidikan formal Haryadi Suyuti dimulai dari SDN II IKIP Yogyakarta (lulus 1976, SMPN 5 Semarang (lulus tahun 1980), SMAN 1 Yogyakarta (lulus tahun 1983), Si Fisipol UGM Yogyakarta (lulus tahun 1989).
Dia pernah menjadi Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kota (TKPK) Yogyakarta (2007-2011), Anggota Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (2010-2014), Wakil Ketua Pembina Ikatan Persaudaraan Haji Yogyakarta (2010-2015), Ketua Umum PERBASI DIY (2011-2015) dan Ketua Umum PSIM Yogyakarta (2010-2013).
Berapa harta kekayaannya?
Dilansir dari situs LHKPN milik KPK, kekayaan Haryadi mencapai Rp10.551.200.000 dari jumlah keseluruhan Rp11.734.400.000. Adapun kekayaan ini berkurang karena dia memiliki utang sebesar Rp1.183.200.000.
Total harta kekayaan ini, terakhir dilaporkan Haryadi pada 31 Maret 2021. Selanjutnya, dalam laporan itu, dia memiliki tanah yang tersebar di Kota Yogyakarta, Bantul, dan Sleman dengan nilai Rp6.327.000.000.
Haryadi kemudian mencatatkan kepemilikan kendaraan bermotor dengan total nilai aset mencapai Rp399.600.000. Rinciannya, 5 unit motor Piaggio, Toyota Alphard minibus, Ford Fiesta, Honda PCX, Yamaha N-Max dan Honda Forza.
Berikutnya, dia mencatatkan kepemilikan aset lain berupa harta bergerak lainnya sebesar Rp4.817.050.000, kas dan setara kas Rp185.000.000, serta harta lainnya Rp5.750.000. (Dasuki)