Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sejarah Formula E

Satu hari lagi Kota Jakarta akan mencatatkan sejarah pertama kalinya menjadi tuan rumah perhelatan balapan mobil Formula E. Mungkin masih banyak masyarakat yang awam dengan balapan Formula E, yang pamornya bersaing dengan Formula 1.

Kejuaraan balap mobil listrik mobil kursi tunggal berbasis kota ini pertama kali digagas oleh Jean Todt, presiden dari badan pengatur balap motor dunia, Federasi Otomotif Internasional (FIA) dan Alejandro Agag, yang juga merupakan pendiri dan kepala eksekutif dari Formula E Holdings pada tahun 2011.

Perlombaan resmi pertamanya digelar di Beijing, Tiongkok, pada bulan September 2014. Sejak tahun 2020, Formula E mendapatkan status sebagai kejuaraan dunia.

Awalnya Kejuaraan Formula E saat ini diperebutkan oleh 12 tim dengan masing-masing dua pembalap. Balapan berlangsung di sirkuit jalan raya yang panjangnya 19 hingga 34 km (12 hingga 21 mi). Kini balapan diikuti 11 tim dengan 22 pembalap.

Soal format balapan, hari perlombaan dimulai dengan dua sesi latihan bebas di pagi hari yakni sesi pertama berdurasi 45 menit diikuti dengan sesi kedua selama 30 menit. Selama sesi ini, pembalap bebas menggunakan output daya kualifikasi penuh (saat ini 250 kW, setara dengan 335 bhp).

Ada sesi latihan tambahan selama 45 menit jika misal perlombaan digelar dengan skema double-header pada hari Minggu. Sejak musim 8, semua sesi latihan berdurasi 30 menit.

Sesi kualifikasi berlangsung pada siang jelang sore dan berdurasi sekitar satu jam. Di bawah format saat ini (diperkenalkan di musim 8), pembalap dibagi menjadi dua grup berdasarkan posisi mereka di klasemen kejuaraan. Mereka yang berada di klasemen bernomor ganjil masuk ke grup A, sedangkan yang bernomor genap masuk ke grup B.

Pengecualian adalah pada balapan pertama musim, di mana setiap tim dapat menominasikan satu pembalap ke dalam setiap grup. Setiap grup mendapat sesi 10 menit untuk mengatur putaran tercepat di 220kW, di mana 4 teratas dari setiap grup akan maju ke tahap “duel”, di mana pembalap berhadapan head-to-head di 250kW selama perempat final, semi final dan final.

Pemenang final kemudian berbaris di posisi 1, yang kalah final di posisi 2, yang kalah di semifinal di posisi 3 dan 4, dan yang kalah di perempat final di posisi 5 sampai 8, secara berurutan dengan waktu yang didapatkan dalam sesi masing-masing. Pembalap lainnya dari penyisihan grup ditempatkan bergantian dari posisi 9, dengan kelompok polesitter di tempat ganjil, dan kelompok lain di tempat genap.

Pada empat musim pertama, perlombaannya memiliki jarak lap pasti yang ditetapkan yang biasanya berjumlah angka ganjil, dengan pit-stop untuk menukar mobil di tengah balapan karena baterai tidak memiliki kapasitas untuk bertahan sampai akhir balapan. Pada generasi kedua, balapan diatur menjadi 45 menit plus satu putaran.

Pengenalan mobil Gen2 berarti pit stop tidak lagi diperlukan, karena baterai bisa bertahan selama balapan penuh. Untuk ban dibuat sedemikian rupa untuk bisa bertahan dalam segala jenis cuaca yang membuat pitstop hanya dilakukan jika ada ban yang bocor atau untuk melakukan perbaikan pada mobil. Dalam mode balapan, daya keluaran maksimum saat ini dibatasi hingga 200 kW (268 bhp).

Selain itu, ada dua mode tenaga yang dapat digunakan oleh masing-masing mobil. Mode tenaga pertama adalah 200 kW (268 tk) untuk tenaga dasar dan 235 kW (315 tk) untuk Attack Mode. Attack Mode adalah mode tenaga tambahan yang ada di Formula E yang wajib digunakan oleh seluruh pembalap saat balapan. Saat pembalap mengaktifkan mode ini, penonton bisa melihatnya dari pelindung kepala pada mobil atau biasa disebut Halo, dengan warna biru.

Untuk mengambil Attack Mode, pembalap harus menekan tombol tertentu pada setirnya dan mengarahkan mobil ke zona aktivasi, dan tenaga tambahan baru bisa dimanfaatkan.

Jumlah dan durasi Attack Mode bisa berbeda di tiap balapan. Selain itu, panitia juga baru akan mengumumkannya satu jam sebelum balapan. Sehingga, tim tidak bisa menyatukannya ke strategi balapan. Lalu, ada juga mode tenaga Fanboost. Para penonton dapat melakukan voting untuk pembalap favoritnya. Lima pembalap yang mendapat voting terbanyak akan mendapatkan tenaga maksima 250 kW selama lima detik.

Pmebalap baru bisa mengaktifkan mode tenaga Fanboost setelah balapan berjalan 22 menit. Para penonton dapat melihat pembalap yang mengaktifkan Fanboost dengan nyala lampu pada Halo berwarna keunguan.

Pemberian Poin
Poin diberikan kepada 10 pembalap yang finis menggunakan sistem standar FIA (25-18-15-12-10-8-6-4-2-1) seperti yang digunakan di ajang Formula Satu. Pembalap yang berhasil meraih pole position diberikan 3 poin tambahan, sedangkan pembalap yang mencetak lap tercepat (jika finis di 10 besar) mendapatkan satu poin (dua poin di 2 musim pertama).

Selain itu, untuk musim enam dan tujuh (2019-21) pembalap yang meraih lap tercepat selama kualifikasi grup mendapatkan 1 poin.

Kejuaraan yang dipertandingkan ada dua yaitu kejuaraan pembalap dan tim. Pembalap yang paling tinggi meraih poin sampai akhir musim dinyatakan sebagai juara pembalap. Begitu juga dengan kejuaraan tim yang mana tim yang paling banyak meraih poin (gabungan dari dua mobil) akan dinyatakan sebagai juara tim. ***

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles