Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sejarah Hari Janda Internasional

Setiap tanggal 23 Juni selalu diperingati sebagai Hari Janda Internasional atau International Widow’s Day di seluruh dunia.

23 Juni dipilih berdasarkan tanggal Shrimati Pushpa Wati Loomba, ibu dari pendiri organisasi tersebut, Lord Loomba, menjadi janda pada 23 Juni 1954.

Hari Janda Internasional adalah hari aksi PBB yang menyoroti dan memerangi diskriminasi dan ketidakadilan yang dialami para janda di seluruh dunia, dan juga merupakan inisiatif dari Loomba Fundation yang diluncurkan pada 26 Mei 2005.

Penyelenggaraan hari janda ini diinisiasi oleh The Loomba Foundation, yang merupakan sebuah organisasi dari India bertujuan untuk meningkatkan keawasan tentang berbagai isu janda.

Perserikatan Bangsa-Bsngsa atau PBB meluncurkan Hari Janda pada tahun 2010 untuk meningkatkan kesadaran akan pelanggaran hak asasi manusia yang diderita para janda di banyak negara setelah kematian pasangan mereka.

Kehilangan pasangan untuk selamanya sudah sangat menghancurkan hati, namun wanita di seluruh dunia, khususnya di negara berkembang masih menghadapi masalah lain yaitu perjuangan jangka panjang untuk kebutuhan dasar mereka, hak asasi manusia, dan martabat.

PBB meminta agar pemerintah di setiap masing-masing negara memastikan hak setiap janda telah dipenuhi sebagai bentuk perhatian dan dukungan yang mereka butuhkan.

Di banyak negara dengan masyarakat yang masih tradisional, perempuan mendapati diri mereka berada dalam kemiskinan ketika suami mereka meninggal.

Para wanita ini mendapati diri mereka ditolak untuk mendapat warisan dan hak atas tanah, diusir dari rumah mereka, dikucilkan dan dianiaya.

Selain itu, beberapa akan diambil dari rumah mereka atau dipisahkan dari anak-anak mereka, ditolak bekerja dan akses ke perawatan kesehatan.

Hari Janda Internasional dibuat untuk mendorong tindakan dalam mencapai hak penuh bagi para janda, menyoroti perlunya lebih banyak penelitian dan statistik mengenai kekerasan, diskriminasi dan kemiskinan yang diderita oleh para janda dan mengembangkan kebijakan dan program untuk mengatasi masalah tersebut.

Tujuan akhir memperingati Hari Janda adalah untuk mengembangkan sumber daya dan kebijakan untuk memberdayakan para janda, dan memungkinkan mereka untuk memiliki akses ke pendidikan, pekerjaan, perawatan kesehatan dan kehidupan yang bebas dari kekerasan dan pelecehan. ***

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles