Kamis, November 14, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dua Program Kemendikbudristek Bakal Tumbuhkan Ekosistem Digital Pendidikan di Indonesia

Jakarta, Demokratis

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) menggulirkan Program PembaTIK (Pembelajaran berbasis TIK) dan Kita Harus Belajar (Kihajar) STEM tahun 2022 yang mengusung tema “Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar”.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengatakan bahwa program PembaTIK yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2017 ini dapat berjalan berkat dukungan para guru, para orang tua, serta pelajar di seluruh Indonesia yang terus bersama, bergerak bersama untuk mewujudkan Merdeka Belajar.

“Dengan mengikuti program ini, saya yakin seluruh guru akan sangat terbantu dalam menyusun rancangan pembelajaran dan menerapkannya dalam kelas,” kata Nadiem secara daring melalui platform YouTube Rumah Belajar Kemdikbud, Sabtu (25/6/2022).

Nadiem juga memberikan dorongan untuk seluruh pelajar di Indonesia dan Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN) mengikuti program Kihajar STEM (ScienceTechnologyEngineeringMath) yang telah diinisiasi sejak tahun 2006.

“Melalui program ini adik-adik dapat mengeksplorasi banyak hal yang baru, menarik, dan membuat proyek-proyek seru di bidang sains, teknologi, matematika. Dalam perlombaan ini nantinya ada yang menang dan ada yang kalah, tapi yang lebih penting adalah adik-adik sudah berani mencoba, berani berkarya, berani berkompetisi,” jelasnya.

Adapun Kepala Pusdatin, Muhamad Hasan Chabibie, mengungkapkan kegembiraannya melihat antusiasme dari para peserta kompetisi PembaTIK dan Kihajar STEM 2022.

“Animo jumlah pendaftar yang tinggi membuktikan bahwa para pendidik kita ingin meningkatkan kompetensi diri terutama di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran,” katanya.

Dia berharap program PembaTIK dan Kihajar yang seluruh tahapannya digelar secara daring pada tahun 2022 ini dapat menjadi ajang untuk mewujudkan Merdeka Belajar bagi pendidik dan peserta didik di Indonesia melalui pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi.

Sementara itu, guru di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Plus Satu Atap 1 Merauke, Khoirul Anam, mengatakan, pengalamannya mengikuti ajang PembaTIK 2021 lalu kemudian akhirnya dinobatkan sebagai Duta Rumah Belajar Provinsi Papua tahun 2021.

“Manfaat yang saya rasakan adalah dapat meningkatkan kompetensi literasi, implementasi, serta berbagi dan berkolaborasi dalam memanfaatkan TIK untuk pembelajaran, serta mendapatkan sertifikat nasional di setiap levelnya,” ungkapnya.

“Kesulitan dan keterbatasan akses internet di daerah menjadi tantangan ketika harus menyelesaikan tugas-tugas yang banyak dalam waktu terbatas,” jelasnya.

Senada dengan itu, pengalaman baik juga diceritakan oleh Generasi Kihajar (Gen Kihajar) tahun 2021 dari tim SILN Davao, Filipina, Raja Fatwa Ad Daffa Siregar dan Almobin Rabika Callaga.

“Kami mendapatkan pengalaman, wawasan yang banyak, dan juga menjadi lebih berani berbicara saat presentasi sehingga kekompakan tim menjadi terlatih,” ungkap Raja dan Almobin.

PembaTIK memiliki standar kompetensi TIK untuk guru yang terdiri dari empat kompetensi, yaitu literasi, implementasi, kreasi, serta berbagi dan berkolaborasi. Pada level kompetensi berbagi dan berkolaborasi akan terpilih guru-guru terbaik (Sahabat Rumah Belajar) yang berpeluang mengikuti seleksi calon Duta Rumah Belajar (DRB).

Kihajar STEM merupakan wadah eksplorasi yang dapat diikuti oleh siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, dan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) agar dapat memiliki keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan mampu berkomunikasi dalam menyelesaikan masalah atau proyek berbasis STEM melalui pendayagunaan Teknologi  Informasi dan Komunikasi.

Pada tahun 2022, Kihajar STEM diselenggarakan secara daring dan terdiri dari 3 (tiga) tahap, yaitu Basicintermediate, dan Final. Pada tahap final, 2 tim terbaik dari 4 jenjang di tiap provinsi akan mengikuti tahapan pembuatan video Tematik berbasis STEM dan presentasi. Gen Kihajar terbaik akan mendapatkan predikat Juara Umum, ter-Berpikir Kritis, ter-Kreatif, ter-Komunikatif, dan ter-Kolaboratif dari setiap jenjang sekaligus akan menjadi agen penggerak pemanfaatan TIK (layanan Pusdatin) untuk pembelajaran di level peserta didik.

Tahun 2022, pendaftaran Kihajar STEM dilakukan melalui aplikasi Rumah Belajar yang bisa diunduh di playstore. Sementara, pendaftaran PembaTIK dilakukan melalui laman simpatik.belajar.kemdikbud.go.id. (Dasuki)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles