Sukabumi, Demokratis
Dinas Ketenagakerjaan dan Tranmigrasi (Dinaskertans) Kabupaten Sukabumi mencatat 13.000 orang pembuat kartu tanda pencari kerja (pencaker) atau yang biasa dikenal AK-1 yang dibutuhkan sebagai salah satu syarat untuk melamar kerja selama bulan Juli seiring kelulusan siswa-siswi tingkat SMA/SMK tahun ajaran 2021/2022.
“Pembuat Kartu Kuning (AK-1) Dinaskertrans Kabupaten Sukabumi saat ini sudah mencapai 13.000 orang lebih pencaker dari di berapa kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Sukabumi pasca berkahirnya tahun ajaran 2021-2022,” kata Fungsional Pengantar Kerja Ahli Muda Disnakertrans Kabupaten Sukabumi, R. Elly Widianingsih kepada Demokratis, Kamis (7/7/2022).
Menurut Widianingsih, pembuat AK-1 didominasi oleh para remaja yang baru lulus sekolah SMA maupun SMK sederajat pasca kelulusan sekolah tahun ajaran 2021/2022.
“Sudah hampir satu bulan setelah kelulusan sekolah yang membuat kartu AK.1 itu kurang lebih sebanyak 200 orang per harinya. Sedangkan kalau hari-hari biasa hanya 50-70 orang,” jelasnya.
Dikatakan juga bahwa permohon pembuatan AK-1 dari daerah luar Kabupaten Sukabumi tidak dilayani dikarenakan AK-1 hanya dapat diterbitkan oleh Dinaskertrans Kabupaten/Kota sesuai dengan domisi yang tertera pada kartu tanda penduduk (KTP) pemohon.
“Mengingat bayaknya para pencari kerja yang baru lulus sekolah SMA/SMK sederajat di tahun 2022 ini, mereka bukan hanya pencari kerja aktif tetapi mereka juga memang sedang ada waktu jeda seperti setelah masa kontrak berakhir selama dua tahun. Selain itu, pencaker yang masih bekerja berniat untuk mencari pekerjaan yang lain tapi mereka belum melepaskan pekerjaan asalnya sampai saat ini,” tambahnya.
Sementara terkait informasi lowongan pekerjaan, Widianingsih menyarankan kepada para pencari kerja untuk langsung mengakses aplikasi yang sudah disediakan, yakni aplikasi Silent Center Kabupaten Sukabumi yang merupakan satu-satunya aplikasi yang sudah terintegrasi.
“Di dalam aplikasi itu bukan hanya sebatas kegiatan mengeluarkan AK-1 saja tetapi memang harus dipahami para pencari kerja di mana aplikasi tersebut menyediakan banyak informasi tentang ketenagakerjaan, informasi pelatihan kerja sesuai minat dan bakat keahliannya,” ungkapnya.
Tidak hanya itu saja, Dinaskertans Kabupaten Sukabumi telah menyiapkan aplikasi yang dikhususkan untuk mereka yang ingin berwirausaha. “Nah, silahkan yang ingin berminat mendaftarkan diri para pencari kerja ataupun dari Karang Taruna dengan membentuk kelompok siap kerja bisa bersinergi menjadi tenaga kerja yang mandiri, tenaga kerja pemula yang mandiri,” katanya.
Widianingsih juga mengimbau khususnya untuk para pencari kerja harus selalu meningkatkan kompetensi karena persaingan di dunia kerja pada saat ini sangat cepat seiring perkembangan teknologi.
“Diupayakan jika mereka mempunyai keahlian yang ditekuni dalam satu keahlian itu sehingga nilainya semakin bertabah dan grade-nya semakin tinggi, jangan beralih ke kompentensi yang lainya agar para pencari kerja yang lainnya dapat terukur,” sarannya.
Widianingsih juga mengimbau kepada para pencari kerja agar mewaspadai maraknya pencaloan tenaga kerja ke perusahaan-perusahaan sehingga harus selektif dalam memilih ataupun menerima informasi dari orang terkait lowongan pekerjaan.
“Dikarenakan informasi lowongan pekerjan tidak semua benar dan memang banyak modus mengiming-imingi yang bisa memasukkan kerja ke perusahaan-perusahaan dalam perekrutan tenaga kerja, akhirnya mereka tidak pula mendapatkan pekerjaan akhirnya mereka tertipu. Pilihlah informasi pekerjaan yang dapat dipertanggung jawabkan ataupun melalui website dari perusahaan,” pungkasnya. (Iwan)