Jumat, November 15, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Korban Penyerobotan Tanah di Tapteng Mohon Perlindungan Hukum ke Presiden Jokowi

Tapteng, Demokratis

Usai melaporkan dugaan praktik mafia tanah ke Satgas Anti Mafia Tanah RI dan Polres Tapanuli Tengah (Tapteng), warga masyarakat Kelurahan Lumut, Kecamatan Lumut, meminta perlindungan hukum kepada Presiden RI, Joko Widodo.

Ditandatangani beberapa perwakilan masyarakat pemilik lahan, dalam surat Nomor 004-K.M/MPH/LMT-TT/VII/2022, tertuang mohon perlindungan hukum terhadap kepemilikan lahan kebun masyarakat Kelurahan Lumut dari oknum mafia tanah.

“Iya, sudah kita kirimkan beberapa hari yang lalu,” kata perwakilan masyarakat, Mangudut Hutagalung, Rabu (3/8/2022).

Mangudut menjelaskan, inti dari permohonan perlindungan hukum yang mereka sampaikan adalah, keberkenanan Presiden Jokowi untuk memerintahkan Satgas Anti Mafia Tanah, mengusut tuntas dugaan praktik mafia tanah yang diduga dilakukan oknum BPN Tapteng, mantan Lurah Lumut berinsial HS, dan pengurus kelompok tani Harapan Maju.

“Sejak tahun 1969 hingga saat ini, kami tidak pernah melihat pihak BPN melakukan pengukuran atas lahan yang kami usahai dan kuasai. Tiba-tiba muncul SHM atas nama orang yang tidak kami kenal. Ini yang membuat kami bingung, sehingga kami memohon perlindungan kepada bapak Presiden,” ujar Mangudut.

Dari kondisi tersebut Mangudut menduga, oknum-oknum mafia tanah telah menciptakan sertifikat tanah, sehingga tiba-tiba muncul SHM diatas lahan perkebunan yang puluhan tahun dikuasai dan diusahai oleh mereka.

“Kita mengantongi izin pengolahan lahan oleh sesuai dengan Surat Bupati Tapanuli Tengah Nomor : 1227/7-(B.CH) tertanggal 24 Maret 1969. Dan seiring dengan berjalannya waktu, kami telah mengurus alas hak kepemilikan atas lahan eks perkebunan Belanda itu,” tegasnya.

Sebagai masyarakat yang telah berpuluh tahun menggantungkan hidup dari lahan perkebunan tersebut, Mangudut dan warga lainnya berharap, Presiden Jokowi menindaklanjuti permohonan hukum yang mereka sampaikan, sekaligus menindak oknum-oknum yang melakukan intimidasi dan menyerobot lahan perkebunan mereka.

“Kami diintimidasi dan dizholimi. Semoga permasalahan yang kami hadapi menjadi atensi bapak Presiden Jokowi,” tutupnya. (Tim)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles