Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Transjakarta Akan Gunakan Bus Jenis Ini

Jakarta, Demokratis
Selama ini PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengelola ratusan bus Transjakarta berbahan bakar gas.

BUMD transportasi milik Pemprov DKI menargetkan, pada tahun 2030 semua busnya sudah menggunakan bus bertenaga listrik. Selama ini PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengelola ratusan bus Transjakarta berbahan bakar gas.

“Transjakarta secara bertahap akan mengelektrifikasi semua armada dari bus besar hingga Mikrotrans. Ini bentuk keseriusan kami mencapai target elektrifikasi seluruh armada hingga 2030 mendatang,” kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor. Anang beberap waktu lalu.

Pengadaan armada Mikrotrans listrik diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) bersama antara PT Transjakarta dengan penyedia minibus listrik DFSK, PT Bevos Auto Mandiri.

Rencananya, pada September 2022 mendatang Mikrotrans listrik tersebut akan diujicoba pada rute Tanah Abang – Kota (JAK 10).

Armada Mikrotrans Listrik produksi DFSK tersebut memiliki kapasitas baterai 42 kWh dengan jarak tempuh hingga 300 KM.

“Diharapkan Mikrotrans Listrik ini bisa menjadi kendaraan yang ditemui ketika keluar dari rumah hingga mengantar ke tempat tujuan (first miles dan last miles) yang aman, nyaman dan tentu saja ramah lingkungan,” ungkapnya.

Adapun proses pengisian baterainya dinilai cukup cepat yakni hanya memerlukan waktu 2,5 jam dalam sekali pengisian.

Sejak beberapa waktu lalu, di Jakarta sudah beroperasi bus listrik di Jakarta. Ada dua dua trayek yang menggunakan bus listrik, yakni 1N (Tanah Abang – Blok M) dan 1P (Senen – Blok M).

Bus listrik yang sudah beroperasi ini sebenarnya harus melalui tahap uji coba yang dilakukan oleh PT Transjakarta. Adapun tiga bus listrik yang masih dalam tahap uji coba merek adalah bus dengan Zhongtong, Skywell, dan Golden Dragon.

Pengujian yang dilakukan oleh Transjakarta dimaksud untuk memastikan kesesuaian bus atau kendaraan listrik dengan kebutuhan Transjakarta.

Uji coba dilakukan selama tiga bulan dengan membawa penumpang di rute tertentu. Jika sudah diuji coba dan sesuai standar Transjakarta, maka operator bisa memilih merek mana yang bisa digunakan sebagai armadanya. Jadi akan tersedia banyak pilihan kendaraan listrik untuk dipilih. (Albert S)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles