Jakarta, Demokratis
Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, merupaka tiga kandidat calon presiden (capres) terkuat di Pilpres 2024.
Namun, siapa sangka, justru Ganjar lengserkan eks Danjen Kopassus dan eks Mendikbud di Poltracking Indonesia.
Dalam survei tersebut, Ganjar Pranowo unggul dengan 26,6 persen, disusul Prabowo Subianto (19,7 persen) dan Anies Baswedan 17,7 persen.
Hal ini lantas membuat PDI Perjuangan (PDIP) bereaksi keras.
Disampaikan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, hasil survei masih bisa berubah.
Apalagi dinamika politik masih sangat tinggi, apalagi rentang waktu Pemilu 2024 masih relatif lama.
Lagipula, keputusan perihal capres PDIP menjadi keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Lantas dirinya dan para pengurus PDIP tetap mencermati dinamika politik yang ada termasuk hasil-hasil survei dari lembaga-lembaga survei yang kredibel.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan, dari 10 nama teratas, ada tiga kandidat terkuat dengan elektabilitas dua digit.
Secara rinci kandidat capres dengan elektabilitas dua digit itu ialah Ganjar Pranowo dengan 26,6 persen, Prabowo Subianto (19,7 persen) dan Anies Baswedan 17,7 persen.
Sementara itu, tujuh kandidat lainnya memiliki angka elektabilitas di bawah lima persen.
Diantaranya ialah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 4,7 persen, diikuti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 3,9 persen.
Kemudian Menteri BUMN Erick Thohir dengan 2,8 persen, Menparekraf Sandiga Uno 2,4 persen, serta Puan Maharani dan Khofifah Indar Parawansa di angka 2,2 persen.
Terakhir ada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan elektabilitas capres 1,7 persen.
Sementara itu sebanyak 7,2 persen responden tidak mau menjawab/merahasiakan. Adapun 8,9 persen lainnya tidak tahu/tidak menjawab.
Adapun Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei nasional pada 1-7 Agustus 2022 dengab menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1.220 responden dengan margin of error +/- 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat.
Data setiap responden di erifikasi dengan ketat melalui persngkat teknologi kominikasi terbaru untuk menjamin kualitas dan kredibilitas hasil survei. (Albert S)