Bandung, Demokratis
Beberapa kegiatan yang didanai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang PSMA Disdik Jabar tahun 2022 dipertanyakan besaran anggaran masing-masing, seperti rapat koordinasi DAK Fisik Bidang PSMA tahap I yang diadakan di Hotel Holiday Inn pada 17-19 Mei 2022. Berapa pula dana yang dianggarkan untuk kegiatan rapat koordinasi DAK Fisik Bidang PSMA tahap II dan III? Perusahaan mana yang melaksanakan pengadaan akom tersebut? Berapa besar dana yang dianggarkan untuk itu?
Untuk keberadaan konsultan yang ditunjuk oleh Disdik Jabar juga harus dijelaskan berapa besar kontrak masing-masing dan berapa konsultan untuk mengawasi seluruh pekerjaan DAK fisik Bidang PSMA se-Jawa Barat dan berapa sekolah yang mendapat bantuan dana DAK fisik Bidang PSMA se-Jawa Barat? Berapa anggaran yang diterima masing-masing sekolah sesuai dengan peruntukannya.
Ini semua harus dijawab oleh pihak Disdik Jabar kalau memang mau terbuka. Tidak perlu disembunyikan, toh pada akhirnya nanti pasti akan terbuka semuanya. Kabid PSMA I Made Supriatna harus menjawab semua surat konfirmasi tertulis yang diajukan Demokratis, karena yang dipertanyakan oleh Demokratis adalah penggunaan uang rakyat bukan uang pribadi.
Demokratis mengajukan surat konfirmasi tertulis yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat pada 2 September 2022 dan sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan dijawab oleh I Made Supriatna, karena dia sendiri susah ditemui di kantornya. Bahkan Dede Rudi sebagai PPTK DAK fisik pun tidak pernah terlihat di Disdik Jabar.
Apa yang dipertanyakan Demokratis tersebut tidak ada yang aneh-aneh. Demokratis hanya membutuhkan jawaban untuk memenuhi standar pemberitaan yang akurat, etik dan berimbang. Semuanya berkaitan dengan hak publik yang membutuhkan informasi terkait penggunaan uang rakyat. Dengan adanya jawaban dari pihak Kabid PSMA kemudian dipublikasikan ke masyarakat. Sehingga masyarakat paham dan mengerti kegunaan uang rakyat yang dikelola oleh Bidang PSMA Disdik Jabar. (IS)