Selasa, Oktober 1, 2024

Galuh Pakuan MoU Dengan Turki Siap Ekspor Lima Juta Tanaman Hias Aglonima

Subang, Demokratis

Lembaga Adat Galuh Pakuan melalui Koperasi Jatmam Subang Sejahtera (KJSS) akan penuhi target lima juta pohon tanaman hias jenis Aglonima ke negara Turki.

Hal itu mengemuka saat pembicaraan rencana kontrak kerja (MoU) antara Raja Galuh pakuan Rahiyang Mandalajati Evi Silviadi dengan perwakilan negara Turki, yang difasilitasi konsultan PT Delta Indonesia, berlangsung di sebuah Kafe komplek perumahan Telaga Sunda, Wera-Subang, pada Kamis (27/10/2022).

Konsultan PT Delta Indonesia saat diwawancarai awak media Bonar Matoa Sitorus atau akrab disapa Boni bersama Madrim Kusumah Andini yang menjadi penghubung antara pengusaha Turki dengan Indonesia mamaparkan, ekspor tanaman hias di tahun ini sudah berjalan dengan menggandeng sejumlah kelompok tani (Kelota) di Lampung, Sumatera.

Menurut Boni, dari target 250.000 pohon tanaman hias di tahap pertama bisa ekspor sebanyak 10.500 pohon, tahap kedua meningkat sebanyak 12.000 pohon.

Sementara di tahun 2023 mendatang ditargetkan lima juta pohon.

“Kita lihat negara Turki ini kerjasama dengan siapa. Konsultan di sana yang menghubungkan dengan pengusaha. Konsultan yang memverifikasi. Begitu juga di Indonesia ada konsultan, di dalamnya ada Bu Madrim dan saya. Kami yang menghubungkan pengusaha Turki dengan pengusaha Indonesia, kami mengundang para buyer. Datang langsung dan melihat tanaman hias kita,” ujar Boni.

Masih kata Boni, mengenai permintaan produk sangat banyak jenisnya. Tapi ada prioritas dan juga terkait kelancaran pembayaran. “Yang sudah berjalan pesanan ekspor tanaman hias di angka 10.500 kemudian kedua kali sebanyak 12.000 tanaman hasil kerjasama dengan para petani dan pengusaha di Provinsi Lampung,” ungkap Boni lebih lanjut.

Sayangnya, Boni menyebut hingga kini peran pemerintah belum ada, tapi sekarang berkat sukses ekspor tanaman hias dari Lampung, komoditas tanaman hias ini mulai dilirik.

“Bercerita tentang Lampung, awalnya tanaman hias ini jadi komoditi nomor dua hanya di dapur saja setelah tanaman padi. Namun, setelah kita edukasi terus secara perlahan dan kini jadi komoditas utama, artinya jelas nilai ekonomisnya lebih tinggi dibanding tanaman padi. Itu jadi indikator positif pergerakan ekonomi masyarakat bertumbuh. Tanaman hias yang diekspor sudah banyak, tapi kita edukasi bahwa petani bisa lho bikin tanaman hias berkualitas ekspor,” papar Boni.

Pada hari ini, dijadwalkan para pengusaha tanaman hias asal Turki selaku buyer yang dibawa Boni ini akan bertemu dan berkomunikasi langsung dengan Bupati Subang, H Ruhimat. Bupati terlihat antusias saat mendengar peluang bisnis tanaman hias ini.

Mereka para pengusaha Turki ini adalah Presiden Delta Lojistic Kazim Baydili, Wakil Presiden Delta Lojistic Gokhan Bal dan satu lagi pengusaha Oktay Aydin.

“Kita akan bertemu Bupati Subang untuk peran serta, mendengar langsung dengan buyer, silakan ditanggapi Bupati Subang syukur-syukur ada unit usaha BUMD di Subang yang bisa terlibat,” imbuhnya.

Adapun jenis tanaman hias yang populer di Turki salah satunya Aglonima, ditanam indoor. Setelah di Indonesia para pebisnis Turki tertarik yang outdoor.

Mereka sudah dibawa berkeliling antara lain ke daerah Bogor dan Sukabumi.

“Mengenai permodalan, sejauh ini masih mengandalkan modal mandiri. Pemerintah memang ada program tapi belum terkoneksi. Maka diharapkan Subang jadi inisiator. Apalagi jumlah permintaan tanaman hias cukup tinggi. Pada tahun ini kita kontrak sebanyak 250 ribu, tahun depan kita target 5 juta tanaman. Kita yakin terpenuhi,” pungkasnya. (Abh)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles